Kelas Disain Penelitian S2 T Mesin 2007
**********************************
Teks berikut ini adalah kesan-kesan dan opini dari mhs S2 Teknik Mesin FTUI terhadap mata kuliah yang saya asuh yaitu DISAIN PENELITIAN.
Tidak seluruhnya berjalan dengan smooth dan baik-baik saja. Ada juga beberapa friksi antara dosen dan mahasiswa, namun buat saya itu semua hal biasa, maklum jam terbang sudah keliwat lama dalam proses belajar mengajar. Baik atau buruk tak jadi soal, mungkin sebagian akan mengatakan, tentu yang diungkap oleh para student hanya yang baik-baiknya saja. Mereka kan takut dapat angka jelek kalo mengkritik dosennya. Itupun saya akui ada benarnya, namun lepas daripada itu, banyak yang bisa dilihat tentang suasana didalam kelas dari hanya sebuah jendela blog ini. Selamat membaca. (Raldi A. Koestoer).-
************************************
Kesan Pertama Begitu Mengesalkan, Ternyata…………………!!!
Nama : Subhan Nafis Npm : 0706173124.
Masih teringat ketika kali pertama masuk ke kelas desain penelitian, cukup kaget juga waktu dosen yang mengajar yaitu Prof.Dr. Raldi Koestoer langsung menyapa kita dalam bahasa Inggris. Hi How Are You Guys..? Secara serempak tanpa dikomando para mahasiswa termasuk saya menjawab: Iam fine sir, thanks you. Kami pikir itu adalah basa-basi biasa sebelum mulai perkuliahan di kelas desain penelitian jenjang pendidikan S2 Teknik Mesin di Universitas Indonesia. Ternyata bahasa Inggris jadi bahasa pengantar di perkuliahan tersebut. Sebagai seorang mahasiswa yang modal bahasa “wetan”-nya pas-pasan bahkan cenderung kurang, saya agak kerepotan juga dengan bahasa pengantar di kelas tersebut. Rasa kesal sih sedikit timbul ketika Mr. Raldi selalu berkata: “Try to talk in English”. Beliau bilang sering melihat “orang-orang pintar” dari Indonesia agak kewalahan kalau harus presentasi dalam bahasa Inggris di luar negeri. Jadi beliau menutut mahasiswa untuk aktif berbahasa Inggris. Nah ada satu lagi hal yang cukup memusingkan saya pada awal perkuliahan ini, yaitu Pak Raldi selalu menekankan bahwa penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa harus dapat berguna secara langsung bagi masyarakat, memberikan hasil nyata berupa barang jadi dan tidak hanya berupa paper-paper. Wah repot juga ternyata, bukankah seharusnya kuliah desain penelitian ini justru menekankan bagaimana mahasiswa mempersiapkan bahan untuk membuat tesis sebagai syarat kelulusan program S-2 nanti??..Tentu hal ini membuat sebagian besar mahasiswa bingung dan harus mengganti topik penelitiannya. Bukan hanya itu, tapi bagaimana kita mendapatkan biaya untuk membuat barang nyata sebagai suatu hasil penelitian. Seiring berjalannya waktu, kami para mahasiswa mulai merasakan manfaat yang sangat besar dari program yang diajarkan Pak Raldi. Banyak sekali keuntungan yang kami dapatkan, selain membuat prosedur penelitian yang baik, tanpa kami sadari pengetahuan kami dalam berbahasa Inggris juga kian meningkat. Ada satu hal yang mungkin tak akan pernah terlupakan dari Pak Raldi sebagai seorang Dosen, yaitu beliau sangat menekankan para mahasiswanya kelak menjadi orang yang cerdas tetapi juga berakhlak mulia. Bahwa hidup seseorang akan bernilai harganya jika orang tersebut berguna bagi masyarakat dan tidak membodohi masyarakat dengan melakukan tindak kejahatan seperti Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Wah hal ini yang mungkin agak langka sekarang ini. Selain itu dengan mengikuti perkuliahan Pak Raldi kami dituntut untuk berpikir keras bagaimana sebuah penelitian yang baik dapat dilaksanankan, kalau perlu dengan biaya yang semurah mungkin, terlebih lagi biaya penelitian yang diperoleh dari APBN. Sehingga bangsa kita dapat bangkit dan mengejar ketinggalan kita dari bangsa lain, terutama kebobrokan moral yang kerap hinggap pada diri kita sebagai bangsa Indonesia. Kita akui bahwa kita sangat membutuhkan sosok-sosok Pak Raldi yang lain yang tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan semata namun lebih dari itu kita juga butuh bimbingan agar menjadi manusia yang berguna bagi nusa, bangsa dan agama terlebih lagi tanggung jawab kita dihadapan Allah SWT. Amiiin…..
KELASKU DI DESAIN (UNTUK MENYIAPKAN) PENELITIAN…
Tata Sutardi 0706173130.
Kesanku pada kelas ini tentunya merupakan gambaran hal yang pernah kurasakan pada saat kelas belum dimulai, saat pertama kali dimulai dan saat kelas sudah berjalan sampai saat ini. Ketika aku mengisi FRS (Formulir Rencana Studi), membayangkan kelas “Desain Penelitian” adalah kelas yang mirip dengan kelas bahasa Indonesia khususnya pada bagian penulisan karya ilmiah. Pada bagian tersebut tentunya aku akan banyak mendapatkan informasi yang cukup detil tentang penulisan suatu karya ilmiah atau tesis. Mulai dari penentuan topic, membuat latar belakang penelitian sampai dengan bagian kesimpulan atau rekomendasi, pokoknya tata cara penulisan tesis yang baik. Ketika aku pertama kali mengikuti kelas desain penelitian, mendengarkan dan mengikuti sang dosen membuatku teringat pada salah satu dosen ketika kuliah S1 dulu. Ya, aku menjadi teringat dengan bapak Dr. Kusmayanto Kadiman, ada kemiripan antara pak Raldi dengan pak Kus yang saat itu membuatku berpikir dan bertanya, apanya ya yang mirip ??. Akhirnya setelah beberapa saat, aku menemukan jawabannya, mmmhhh aku rasa karakter suaranya yang mirip. Kebetulan waktu aku kuliah S1, aku pernah mendapat training leadership dari pak Kus dengan menggunakan pengantar bahasa Inggris, jadi karakter suara pak Kus masih terasa di kepalaku. Dengan adanya pak Raldi, seolah olah memori itu terangkat kembali melalui kemiripan karakter suara dan terlebih lagi, materi yang pak Raldi berikan sering kali mengingatkan kami akan tanggung jawab moral dan sosial sebagai bagian kecil orang yang beruntung di Republik ini, bisa menikmati pendidikan sampai jenjang S2. Ketika aku mengikuti kelas desain penelitian sampai saat ini, isi perkuliahan yang terasa olehku adalah pengarahan agar kita segera menentukan topik penelitian. Pengingatan di awal masa perkuliahan ini memang cukup efektif, apalagi didukung dengan karakter Pak Raldi yang unik dan kadang-kadang membuat kami “sport” jantung dalam mengikuti kelas ini. Adanya tugas setiap minggu, khususnya tentang perkembangan rencana penelitian dan diarahkannya penelitian agar berorientasi pada produk/barang tidak sekedar tulisan, membuat kami dalam satu kelompok harus intensif berkomunikasi dan bekerja sama dalam menyelesaikan proposal penelitian yang kami usulkan. Alhamdulillah, sejauh ini kelompok kami dapat mengikuti dan menyelesaikan segala tugas dengan usaha sebaik-baiknya. Mudah-mudahan saja hasilnya juga memuaskan bagi kelompok kami khususnya. Satu hal lagi yang ingin saya tuliskan dan berkesan di kelas ini yaitu tentang kehadiran. Pak Raldi selalu menginginkan kehadiran mahasiswanya mencapai 100% dalam satu semester. Sebenarnya ini cukup berat, tapi alhamdulillah sampai saat ini aku masih bisa mengikuti 100% kuliah pak Raldi. Sampai saat ini belum ada pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan untuk membuat dapur ngebul yang bentrok dengan kuliah ini (hehehe..maklum, beasiswanya cuma pas saja. Pas mau beli laptop eh pas keluar beasiswanya hehehe..). Mudah-mudahannya ke depan juga tidak ada pekerjaan yang bentrok dengan kuliah ini khususnya. Tetapi jika pada suatu saat terjadi bentrok waktu untuk kedua hal tersebut, tentunya aku harus menghadapinya secara gentlement dan wise. Semoga kita bisa sukses dunia dan akherat dalam hidup ini…Amien..
—————————
OPINI
Nama : Ulil Azmi NIM : 0706173143
Pada awalnya begitu saya melihat buku pedoman S2 teknik mesin saya melihat adanya satu mata kuliah yang terlihat sangat mudah yaitu Desain Penelitian. Desain penelitihan, bagi saya pribadi, cukup aneh sebagai salah satu mata kuliah yang diajarkan di tingkat program Pasca Sarjana. Hal ini dikarenakan desain penelitian merupakan satu-satunya mata kuliah yang tidak “ berbau” teknik, walaupun saya mengerti bahwa mata kuliah ini merupakan jembatan bagi para mahasiswa Pasca Sarjana untuk menulis karya ilmiah ataupun penelitian sebagai bahan tesisnya yang merupakan syarat mutlak mendapatkan gelar magister teknik (MT). Materi desain penelitian sudah didapatkan sewaktu menempuh pendidikan sarjana (S1), walaupun dengan nama yang berbeda, namun dengan materi yang sama yaitu bagaimana metodologi melakukan suatu penelitian yang baik dan benar. Olah karena itu, saya masuk untuk mengikuti mata kuliah ini dengan anggapan bahwa ini adalah mata kuliah yang mudah dan saya pasti lulus dengan mudah. Pada hari rabu, saya lupa tepatnya tangal berapa, kuliah pertama untuk mata kuliah desain penelitian dilaksanakan. Saya sempat terkejut saat mengetahui bahwa dosen untuk mata kuliah penelitian ini, yang pada awalnya menurut saya sangat mudah, diasuh oleh seorang guru besar (professor). Akan tetapi, saya lebih terkejut lagi begitu mendengar dari sang dosen bahwa bahasa yang digunakan dalam perkuliahan ini adalah bahasa yang tidak saya kuasai dengan baik dan benar yaitu bahasa inggris. Pada kuliah pertama itu juga sang dosen langsung meminta agar setiap mahasiswa mengajukan satu topik untuk dijadikan bahan penelitian. Ketika giliran saya diminta untuk mengajukan satu topik, saya langsung teringat satu hipotesis yang sangat berhubungan secara langsung dengan bidang kerja saya di pembangkit termal tenaga listrik yaitu, “ Semakin rendah suhu masuk kompresor, maka daya keluaran dari generator ( MW ) akan semakin tinggi. Saat perkuliahan berjalan beberapa kali, saya mulai menyadari bahwa mata kuliah ini tidak semudah yang saya kira, karena kita dituntut untuk membuat satu penelitian yang mempunyai manfaat bagi masyarakat dalam kelompok dan penelitian tersebut harus dapat dinyatakan dalam wujud yang nyata bukan hanya karya tulis semata. Pada awalnya saya menganggap penggunaan bahasa inggris akan membuat saya kesulitan, namun dengan berjalannya waktu saya mulai mengerti betapa bermanfaatnya penggunaan bahasa ini di perkuliahan. Di sinilah, menurut saya pribadi, satu-satunya tempat bagi saya untuk belajar dan mempraktekkan kemampuan bahasa inggris saya, karena kita megetehui semua bahwa bahasa inggris adalah bahasa yang sangat penting pada era globalisasi seperti sekarang ini. Dengan kondisi penguasaan bahasa yang “ babak belur” saya mulai terlatih dan belajar mengenai penggunaan bahasa inggris dalam percakapan.
—————————————–
PENDAPAT MENGENAI MATA KULIAH RESEARCH DESIGN
Siti Yubaidah 0706173111.
Apa ya yang mesti saya komentari tentang mata kuliah research design?? Yang jelas menurut pendapat saya banyak banget ilmu dan pengalaman baru yang saya peroleh. Tidak cuma kuliah di kelas tapi langsung terjun ke lapangan untuk menimba ilmu. Kebetulan topic penelitian kami kelompok I tentang pemanas untuk ayam. Jadi dech dengan sangat terpaksa aku harus survey ke peternakan dan masuk ke kandang ayam di kampung Cikoleang desa Pabuaran kec Gunung Sindur Bogor. Kata kata Terpaksa di sini mesti digaris bawahi nich bukan karena malas lho…tapi karena takut kena flu burung itu lho yang lagi mewabah. Mana baunya harum banget di dalam kandang. Ini pengalaman pertama foto berpose dengan ayam-ayam (Biasanya kan pemandangan alam sebagai latar belakang he..he). Geli juga sih…tapi seru banget apalagi kalo liat ke bawah hiiii…banyak banget kotoran ayam yang kita injak (tapi sudah bercampur sich dengan sekam). Apalagi kalo lihat gaya pak zaki yang kayak wartawan beneran.. Pasti ketawa. Ternyata banyak banget permasalahan di luar sana yang mesti kita pikirkan sebagai kaum intelektual, efek dari konversi minyak tanah ke gas ternyata besar sekali imbasnya ke rakyat kecil. Contohnya aja para peternak ini, mereka sekarang menggunakan kayu bakar yang di bakar di dalam drum bekas sebagai heater untuk ayam. Tragis banget khan… Thanks Pak Raldi atas masukannya selama ini, Bapak benar bahwa penelitian kita memang harus bermanfaat terutama untuk rakyat kecil. Dan sebagai solving problem terhadap masalah yang lagi dihadapi masyarakat saat ini. Kalo tidak dimulai dari kita dari hal-hal yang kecil, siapa yang akan memikirkan negeri ini. Yang kedua yang paling tidak bisa saya lupakan dari mata kuliah ini adalah bahasa pengantarnya bahasa Inggris. Maklum saya dilahirkan di kota yang bertetanggaan dengan kota kelahiran TUKUL. Makanya saya KATROK dan NDESO banget. Apalagi dengan logat JAVANESE yang sangat kental. Dengar orang ngomong in English aja udah stress berat. Teringat betul dalam benakku saat pertama kali masuk kuliah hari rabu tanggal 29 agustus 2007. Jam 10 masuklah kami di ruangan 103 gedung EC untuk kuliah Research Design. Begitu Pak Raldi masuk kelas dan berbicara rasanya mau copot jantung ini. Oh My God… bahasa pengantarnya Inggris. Sudah grogi duluan nich… Maklum nyadar akan kemampuan. Malu-maluin aja kuliah S2 UI, tapi keder duluan kalo dengar bahasa inggris. Bener-bener KATROK dan NDESO kayak TUKUL aja (Moga-moga rezeki saya juga kayak tukul. Amin).. Tapi Alhamdulillah setelah MID Test, sudah ada keberanian untuk ngomong dengan bahasa Inggris meski masih campur dengan bahasa Indonesia dan tetap dengan logat Javanese yang gak bisa hilang. Yang penting tetap berusaha dan ada kemauan untuk maju. Inget banget apa kata Pak Raldi “ Kita di kelas ini sama-sama masih belajar. Say something?” Thanks Pak Ral, bapak sudah membuat saya menyadari betapa pentingnya bahasa inggris. Tidak ada kata terlambat untuk memulai belajar lagi. InsyaAllah target saya lulus S-2 sudah fasih lah ngomong in English he..he. Sukses selalu buat Pak Raldi, dan buat Pasca Sarjana Teknik Mesin Angkatan 2007.Juga untuk anak-anak saya tercinta Putri dan Syauqi ayo mulai sekarang belajar Bahas Inggris biar nantinya gak katrok kayak mamanya. (ida-konversi energi 2007).
————————————-
CHANGE YOUR MIND!
Budi Haryanto NPM 0706173162
Serpong, 26 Nopember 2007
Alhamdulillah berkat beasiswa, tahun ini saya menjadi mahasiswa pasca sarjana UI. Walaupun dengan nilai TOEFL yang pas-pasan akhirnya diterima juga di jurusan Teknik Mesin. Semester satu ini ada empat mata kuliah yang harus diselesaikan. Salah satunya adalah mata kuliah desain penelitian yang dosennya Prof. Raldi A. Koestoer. Pertama kali masuk mata kuliah ini membuat saya agak stress, masalahnya bahasa pengantarnya adalah bahasa Inggris, sementara mata kuliah yang lain tetap menggunakan bahasa Indonesia. Saya kurang pe-de aja berbahasa inggris karena penguasaan terhadap bahasa itu kurang bagus. Perkiraan saya tentang mata kuliah ini adalah tentang teori dan metode yang harus dilakukan ketika akan melakukan penelitian. Perkiraan saya salah karena metode yang diajarkan ternyata kita langsung mencari topik penelitian yang sesungguhnya dan menyelesaikannya dalam semester ini secara berkelompok. Change your mind !… itulah kata-kata yang pernah diucapkan pak Raldi dan selalu teringat di pikiran saya. “Lakukanlah sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak, carilah topik penelitian yang bisa memecahkan permasalahan di negeri ini” itulah kalimat yang selalu beliau ingatkan kepada kita. Dari situlah saya mulai merubah pola fikir dalam melakukan suatu penelitian. Mengenai absensi sangat ketat sekali, kita harus selalu masuk, tidak boleh izin sekalipun itu urgent, kecuali kita sakit keras atau orang tua kita meninggal katanya. Padahal menurut aturan fakultas minimal kehadiran adalah 75%. Pernah ada beberapa teman yang telat beberapa menit tidak boleh masuk. Saya rasa aturan ini sah-sah saja asalkan ada komitmen di awal antara dosen dengan mahasiswa, sehingga kita tidak kaget ketika ada hal-hal semacam itu. Ada beberapa hikmah yang bisa saya ambil dari mata kuliah ini. Pertama, saya jadi lebih terbiasa dalam listening & speaking . Kedua, pola fikir saya berubah ketika akan melakukan sebuah penelitian. Semoga opini ini bisa menambah motivasi bagi pak professor dalam mencetak peneliti-peneliti terbaik di negeri ini. Wassalaamualaikum…
———————————-
Kesanku terhadap MK Desain Penelitian Di Program Master Teknik Mesin, Universitas Indonesia
Mahasiswa: Achmad Yahya T.P.
Saya adalah seorang dosen dengan pengalaman mengajar kurang lebih sekitar 3 tahun di perguruan tinggi, sehingga setidaknya saya mengetahui sedikit tentang teori-teori pendidikan dan aplikasinya secara real di dalam kelas. Dan pada saat saya pertama kali saya memasuki kelas Prof. Raldi, saya langsung dapat merasakan suasana yang sedikit berbeda dari suasana kelas kebanyakan yang kita temui di bangku kuliah. Saya tidak menemui kontrak kuliah dengan persentase penilaian pada setiap tes, dan saya juga tidak menemui gambaran sylabus tentang kuliah kami satu semester ke depan. Seolah Prof. Raldi ingin mengajak kami mencoba sebuah metode pembelajaran yang memang belum lazim diterapkan pada pendidikan di Indonesia, dan memang kesannya agak sedikit misterius. Bahkan ketika ditanya buku apa yang dijadikan referensi untuk kuliah ini, beliau hanya menjawab, “We don’t need any reference book. We have our huge library in the internet..” Ya, memang hal khusus lain yang menjadikan kuliah ini sangat mengesankan adalah bahwa kami di dalam kelas bercakap-cakap dengan bahasa Inggris, walalupun dengan kemampuan bahasa Inggris yang terbatas. Ketika perkuliahan mulai berjalan, kami pun semakin merasakan bahwa memang kuliah Prof. Raldi ini benar-benar berbeda dan memiliki keunikan dibandingkan kuliah kami yang lain di Program Master Teknik Mesin ini. Setiap pertemuannya memiliki poin yang langsung dinilai oleh Prof. Raldi. Sehingga jika salah satu dari kami tidak mengikuti satu kali kuliah saja, maka dia akan kehilangan poin yang berpengaruh pada nilai akhir nanti. Hal ini tentu saja membuat kami berpikir ulang tentang skala prioritas yang biasanya berlaku di otak kami. Biasanya, kebanyakan orang yang mengambil kuliah pasca sarjana di Indonesia umumnya, memang tidak memberikan prioritas yang terlalu besar untuk menghadiri perkuliahan. Namun pada kuliah Desain Penelitian ini, kami harus men-set ulang paradigma itu. Bahkan Prof. Raldi berkata, “You are in University of Indonesia now. We are serious here. If you only want to get a Master Degree, you can buy it in ‘Ruko (rumah toko) University’ with only 2 million rupiah. But we are serious here, so you have to have priority to your study..”. Well, ini membuka mind-set kami bahwa memang jika kita ingin memiliki kualitas pendidikan yang baik, kita memang harus serius, dan tidak menganggap remeh. Sepertinya pemahaman seperti ini harus ditanamkan dalam-dalam di benak saya khususnya, sebagai seorang akademisi, agar pendidikan di Indonesia tidak kalah bersaing dengan pendidikan di negara maju. Satu hal lagi yang tak kalah pentingnya dari kuliah Prof. Raldi, bahwa beliau sangat menekankan sejak awal, bahwa yang namanya penelitian itu harus berpijak pada sebuah asas manfaat bagi orang banyak. Beliau mengatakan bahwa betapa banyak uang, waktu dan tenaga yang telah dikeluarkan oleh negara ini untuk melakukan berbagai penelitian baik di universitas-universitas maupun di lembaga-lemabaga penelitian, namun hasilnya yang nyata sedikit sekali dapat dinikmati oleh masyarakat kita. Terlalu banyak penelitian yang tidak bermanfaat, yang hanya berakhir pada sebuah buku laporan yang akhirnya hanya tersimpan di rak lemari. Sedangkan masyarakat kita pada saat ini begitu membutuhkan berbagai hasil pemikiran dari para akademisi dan para peneliti, terlalu banyak masalah yang ada di negeri ini yang sebenarnya amat membutuhkan penyelesaian. Jadi, mari kita stop melakukan berbagai penelitian yang menghamburkan uang itu! Yah, masih banyak kesan lain yang saya dapatkan dari kuliah ini, yang insya Allah menjadi pembelajaran yang berarti bagi saya. Terlebih lagi, setelah mengikuti kuliah ini, saya jadi lebih merasa berani untuk bicara dengan bahasa Inggris.
————————————-
OPINI
M. Zaki
Bila sekilas melihat perawakan Pak Raldi Koestoer, kita tidak akan menyangka bahwa beliau adalah seorang profesor. Lihatlah wajahnya yang masih segar dan rambutnya yang masih hitam lebat, tentu hal ini jauh dari bayangan kita tentang seorang profesor yang haruslah rambutnya telah banyak berguguran karena kebanyakan mikir. Dan ini membuktikan pada kita bahwa dugaan terlalu banyak berfikir akan mengakibatkan kebotakan adalah salah besar. Prof Raldi adalah peneliti yang memiliki segudang pengalaman, baik sebagai pengajar, peneliti, pembicara, maupun penulis buku. Menurut rekan kerja sesama dosen, Dr. Engkos Kosasih, beliau adalah salah satu dosen yang rajin dan produktif dalam menulis buku dan paper. Ada 52 paper dan 12 buah buku yang pernah ditulisnya, sungguh luar biasa. Sarjana alumni Universitas Indonesia ini hampir sudah menyatroni seluruh belahan dunia. Sebut saja Perancis, Negara di mana beliau meraih gelar Master dan Doktor-nya, lalu Jerman, Inggris, USA, negara-negara tetangga kita seperti Filipina, Brunei, Malaysia, dan lain sebagainya. Ini memperlihatkan pada kita bahwa beliau memiliki wawasan yang luas dan mampu dengan cepat beradaptasi dengan lingkunganya. Sebagai dosen, beliau terbilang sangat piawai dalam mengajarkan konsep berfikir dan menggunakan otak dalam menyiasati segala macam problematika hidup. Karena secara kebetulan beliau mengajar mata kuliah desain penelitian (research design) pada kelas master (S2) yang sedang saya jalani di Universitas Indonesia. Beliau selalu menekankan kepada kami selaku calon master untuk mulai bersikap sebagai master dari sekarang. “think as master and act as master..” Salah satu cara beliau mengajarkan agar kami bersikap sebagai master adalah dengan menerapkan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam kuliahnya. Karena memang bahasa Inggris sangat diperlukan dan penting untuk terus dilatih, mengingat bahasa tersebut adalah bahasa internasional yang sangat efektif bila nantinya digunakan untuk membaca textbooks, journals, ataupun dalam menyampaikan fikiran kita dalam seminar-seminar ilmu pengetahuan nantinya. Beliau juga menekankan kepada kita untuk selalu peka dan mencoba berfikir untuk mencari solusi bagi masalah-masalah yang ada disekitar kita. Sehingga hasil penelitian kita nantinya dapat digunakan dan memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan masyarakat sekitar kita. Terakhir, saya pribadi ingin mengucapkan terimakasih kepada prof Raldi yang telah mengajarkan kami sebagai manusia-manusia yang idealis. Karena tanpa idealisme kami tak akan ada bedanya dengan generasi sebelumnya, kami akan terjerat dan terbawa oleh arus budaya/kebiasaan yang tidak benar. Bersama doa bapak kami akan selalu berusaha untuk menjadi leader of change. Bukan sebagai follower yang bagai kerbau dicocok hidungya, yang mau saja disuruh kesana kemari tanpa tahu apa alasannya. Sehingga kerbau tersebut lupa, bahwa ia memiliki kekuatan yang cukup besar dan juga tanduk yang tajam untuk melawan. Naudzubillahimindzalik.
—————————————–
A B O U T C O U R S E
By : Abrar Ridwan
Sangat berbeda dengan kuliah yang lain pertama kali merasakan kuliah yang memakai bahasa pengantar dengan bahasa inggris, dimana wawasan dan pengalaman pribadi sang dosen tereksplorasikan seluruhnya, satu hal yang terpenting dari kuliah ini adalah melatih mental setiap mahasiswa untuk mampu berbicara di depan umum berlatar-belakangkan seorang akademisi dan periset, banyak lmuwan yang mempunyai ide cemerlang dan brillian tetapi tidak mampu mengekspresikan atau mengungkapkan idenya ke khalayak ramai dan itu merupakan hal yang sangat disayangkan. Metode pegajaran dan pembelajaran di kuliah ini sangat objektif dan fair di dalam pemberian nilai, karena proses dan keaktifan mahasiswa dinilai sehingga memberi stimulasi tersendiri bagi kami untuk berlomba-lomba menunjukkan kemampuan diri. Sebagai seorang peneliti kelak kami dituntut untuk terbiasa menciptakan dan berbuat bagi kemashlahatan orang banyak bukan sebaliknya yang hanya mengedepankan kepentingan pribadi dan golongan, oleh sebab itu ide dan penelitian harus bersifat azas manfaat bagi masyarakat sekelilingnya secara langsung. Ada beberapa point yang harus ditumbuh-kembangkan di dalam kehidupan seseorang, dimana semua poin-poin ini saya dapatkan dari mata kuliah disain penelitian yaitu, direct problem solving yang artinya seorang periset harus selalu bisa seketika dapat memecahkan masalah dan fenomena yang terjadi di sekitarnya yaitu dengan cara banyak membaca dan melihat sehingga membiasakan mereka cepat dalam bertindak, yang kedua self gentlemen dimana ia harus bisa menerima kritikan (mau dikritik) dan terbuka luas terhadap masukan orang lain demi melengkapai khazanah ilmu yang ada, yang ketiga skill writing adalah senjata utama bagi mereka yang bergelut dibidang penelitian dan yang terakhir adalah kedisiplinan dan ini bukan barang dagangan yang bisa ditawar bagi siapa yang ingin sukses. Mengikuti matakuliah ini merupakan pengalaman tersendiri bagi saya disamping saya harus mempersiapkan bahan-bahan yang harus dipresentasikan untuk esoknya dan perubahan jadwal kuliah yang mendadak membuat saya harus bisa mentolerir dengan jadwal-jadwal yang telah saya susun sebelumnya, tapi hal tersebut dapat dimaklumi karena dosen mempunyai jadwal yang lebih padat daripada mahasiswa. Demikianlah ungkapan dan kesan yang saya dapat dari mata kuliah disain penelitian.
———————————————
“OPINIKU TENTANG MATA KULIAH DESAIN PENELITIAN”
Oleh : Cahyo Setyo Wibowo – Mesin 2007
Puji Syukur Kehadirat Alloh SWT Yang Maha Pengasih dan Penyayang, Dengan kasih-Nya telah memberi jalan serta kesempatan saya untuk bisa kuliah S2 di Universitas Indonesia sesuai dengan bidang kerja yaitu Jurusan Teknik Mesin. Terima kasih juga kepada Ibu, bapak, istri dan anak-anaku yang selalu memberikan dorongan semangat dan doanya. Atas semuanya itu saya menjalani kuliah di S2 ini dari awal dulu sampai sekarang dengan semangat dan senang hati, Apalagi kalau ingat bahwa biaya sekolah saya adalah dana dari APBN ( tukang becak, tukang sayur, kuli, pemulung dan sebagainya ikut menanggung biaya sekolah saya), tetapi setelah menjalaninya ada sesuatu yang aneh aku rasakan setiap hari selasa sore sampai pagi .Saya selalu stress, bingung dan campur-campur karena besuk paginya (rabu pagi tepatnya jam 10.00, BBWI) ada pelajaran ”Desain Penelitian”, Pertama selalu ada tugas setiap minggunya, kedua harus berbahasa inggris di kelas, padahal pada awalnya bayangan saya tentang mata kuliah ini adalah bagaimana cara penelitian, metodologi, dan sebagainya, Memang setelah saya pikir-pikir dan saya menjalani kuliah ini ternyata ada sesuatu yang saya dapat dari mata kuliah ini dan tidak ada di mata kuliah lainnya : pertama aku bingung dan heran kok aku jadi berani bicara di depan kelas dengan bahasa inggris walaupun hanya modal kata sambung dan buku saku ”what do you say in english ” selalu saya bawa kemana pergi, kedua ternyata secara langsung isi mata kuliah desain penelitian sudah saya jalani secara langsung dan menghasilkan ide penelitian dan secara kelompok kita jalani untuk menghasilkan produk yang nyata. Padahal selama ini saya sudah kerja delapan tahun di laboratorium teknologi gas ( empat tahun) dan bahan bakar minyak dan gas (empat tahun) sebagai analis, tetapi hanya menjalani rutinitas dan baru sadar kalau dilingkungan saya banyak sekali ide yang seharusnya dapat diwujudkan dalam penelitian yang nyata dengan biaya sekecil mungkin. Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Raldi telah memberikan sesuatu yang beda kepada kami (ilmu, motivasi, saran, selalu menekankan untuk menjaga moral), Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang selalu melindungi, menyayangi dan mengasihi Bapak atas semuanya yang bapak lakukan, Dan mudah-mudahan kami menjadi ”Master yang berprestasi dan bermoral” yang berguna baik untuk keluarga, agama, lingkungan, tempat kerja, masyarakat dan bangsa Indonesia , Amin.
———————————-
KESAN SETELAH MENGIKUTI KELAS DESAIN PENELITIAN
Dimitri Rulianto NPM 0706256940
Kesan setelah saya mengikuti kuliah desain penelitian seperti iklan permen nano – nano beraneka ragam kesannya. Pada awal mulai kuliah Desain Penelitian saya bingung, sebab banyak hal yang diluar dugaan saya seperti dalam kuliah harus memakai bahasa Inggris, belum terbiasa dengan teknik pembelajaran yang digunakan, otak rasanya capek setiap selesai kuliah karena sebelum berbicara kita harus berpikir dulu untuk mengubah kata – kata yang ingin kita ucapkan ke dalam bahasa Inggris, senang karena dapat teman baru dan dapat tips – tips untuk membantu meraih apa yang kita inginkan. Sehingga saat ini saya sudah mengerti cara – cara melakukan penelitian dan mulai terbiasa dengan bahasa Inggris sehingga sedikit demi sedikit mengerti apa yang diterangkan Bapak Raldi di dalam kuliah, “even though” bila berbicara dalam bahasa Inggris masih belum lancar dan saat menulis dalam bahasa Inggris masih sering salah menulis ejaan atau susunan kata – kata dalam bahasa Inggris Dan setelah sekian lama mengikuti kuliah Desain Penelitian kami merasa senang walaupun sempat ada kejadian yang kurang mengenakan tetapi saya senang dapat mengikuti kuliah Desain Penelitian dan berharap kami semua dapat lulus dengan baik. Saya ucapkan terima kasih banyak kepada Bapak Raldi yang telah membagikan ilmu pengetahuannya dan banyak sekali memberikan pesan moral kepada kami seperti: jangan takut salah melakukan penelitian selama penelitian tersebut tidak merugikan orang lain, Jadilah peneliti yang memiliki moral dan budi pekerti yang baik, gunakan selalu otak kita untuk mencari ide – ide penelitian yang dapat langsung memecahkan masalah – masalah disekitar kita, buat biaya penelitian tersebut seminimal mungkin dengan memanfaatkan semaksimal mungkin segala peralatan yang ada disekitar kita untuk menunjang kegiatan penelitian tersebut and so on. Semoga apa yang saya peroleh dikuliah dapat saya terapkan di tempat saya bekerja.
———————————-
Komentar kuliah desain penelitian
Oleh: Gatot Eko Pramono
Hari pertama masuk kelas Desain Penelitaian (DP) masih bingung, dikuliah ini belajar apa ya. Dosenya sih saya sudah kenal, Prof Raldi yang sewaktu saya kuliah S1 juga pernah mengajar. Alhamdulillah, Prof Raldi memberikan gambaran mengenai mata kuliah ini dengan cukup jelas. Di mata kuliah ini saya bukan hanya diajarkan bagaimana cara kita melakukan suatu penelitian dengan metode- metode ilmiah, tapi yang lebih penting adalah tujuan dari penelitian yang kita lakukan. Banyak sekali peneliti-peneliti Imdonesia yang melakukan berbagai jenis penelitian dari berbagai disiplin ilmu namun tidak membuahkan hasil yang bermanfaat secara langsung untuk masyarakat Indonesia sedangkan mereka telah menghabiskan uang negara yang begitu besar jumlahnya. Melalui kuliah ini, Prof Raldi selalu mengingatkan, bahwa kita sebagai kaum intelektual hendaknya berjuang dan berusaha semaksimal mungkin dengan segala daya dan upaya yang bisa kita berikan untuk melakukan hal-hal yang berguna untuk masyarakat banyak, bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri dan atau golongan tertentu. Selain merubah pola pikir mengenai penelitian, di kuliah ini juga kita diajarkan bagaimana caranya mengungkapkan ide dan pemikiran, terlepas dari baik atau tidaknya ide yang kita keluarkan. Yang paling penting adalah kita bsa meyampaikan ide kita kepada orang lain dengan cara-cara yang baik dan benar. Selain itu kita juga dipaksa menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa pengantar perkuliahan sehingga mau tidak mau kita juga harus belajar bahasa inggris. Hal ini tentu saja berdampak positif bagi seluruh mahasiswa karena dengan cara ini kemampuan bahasa inggris kita bisa meningkat.
—————————————
PENGALAMAN KULIAH DESAIN PENELITIAN
(Hariyotejo P-NPM 0706173093)
1. KOMUNIKASI AKTIF DALAM BHS INGGRIS Pertama kali agak kaget juga, berhubung jarang atau sudah sangat lama tidak memakai pengantar komunikasi dalam bahasa Inggris. Rasanya lidah terasa kaku dan sedikit kusut saat harus digunakan. Namun bisa adalah karena biasa, memang ada gunanya kita perlu mempraktekkan bahasa secara aktif melalui komunikasi, di samping membiasakan mulut agar tidak kaku dan tidak kagok juga membuat perbendaharaan kata-kata bisa kita perluas. Eh pikir-pikir supaya gak kaget juga kalau suatu saat ketemu sama native speaker.
2. IDE RISET YANG MEMBUMI (SOLUSI PROBLEM) Pengalaman berharga yang harus kita petik dari visi pembangunan menuju era tinggal landas adalah kurang kuatnya pembangunan industri pada sector hulu ataupun kurang optimalnya penguatan pada sector industri kecil/rakyat . Memang untuk mengejar ketinggalan teknologi kita perlu melaksanakan atau memperkuat pada sector hilir. Namun tidak bisa abaikan pula kekuatan dari sector industri kecil terhadap ekonomi bangsa. Sehingga paradigma bahwa kita harus selalu mampu mengembangkan teknologi dengan riset-riset yang high-tech yang hanya mengedepankan pengembangan disiplin ilmu dasar harus mulai diubah. Kita sekarang ini dituntut peran aktif untuk mengatasi kesulitan masyarakat akibat dampak krisis ekonomi dengan kontribusi inovasi teknologi yang dapat diterapkan langsung guna mengurangi beban ekonomi.
3. SHARING PENDAPAT MULTIDISIPLIN BERKELOMPOK
Terkadang berpikir sendiri terhadap sesuatu itu terasa amat berat dibanding jika disharingkan dengan teman. Karena ide, usulan ataupun persoalan itu akan menjadi cepat memperoleh solusi atau perbaikan apabila kita pecahkan secara bersama. Biar bagaimanapun kuatnya kita berpikir, kita masih membutuhkan interaksi dengan kawan apalagi dari mereka yang mungkin mempunyai wawasan berlebih.
4. SHARING PENDAPAT USULAN TEMATIK KELOMPOK Melatih diri untuk menerima masukan dari teman terhadap kekurangan atau ketidak sempurnaan suatu ide yang telah kita susun adalah sangat berguna untuk penyempurnaan atau perbaikan di masa berikutnya. Melalui diskusi atau sharing pendapat antar kelompok membuat ide kita menjadi lebih baik dan lebih lengkap terhadap kekurangan-kekurangan.
5. WAWASAN PENYUSUNAN RENCANA RISET SISTIMATIS
Untuk mendapatkan hasil ide penelitian yang bernilai tinggi sangatlah diperlukan penyusunan rencana yang matang dan memiliki nilai guna yang tinggi. Berawal dari tujuan yang dingin dicapai secara umum maupun spesifik penting didefinisikan pertama kalinya. Karena dari tujuan ini akan terurai sasaran maupun nilai guna dari kajian atau analisa penelitian.
————————————–
Sekilas tentang mata kuliah Disain Riset
Nama / NPM : Jefri Helian /0606002976 Peminatan : TMPK
Saya adalah mahasiswa semester III Program S2 Fakultas Teknik Mesin, peminatan Teknik dan Manajemen Perlindungan Kebakaran (TMPK). Salah satu matakuliah yang sedang saya ikuti pada semester gasal ini adalah Disain Riset. Untuk mata kuliah ini adalah mata kuliah semester I yang harus saya ulang. Mata kuliah Disain Riset di ajarkan oleh Prof. Dr. Ir. Raldi Astono Koestur. Di bawah pak Raldi (begitu kami mahasiswa biasa bersapa kepada beliau), mata kuliah Disain Riset di arahkan kepada bagaimana mahasiswa dapat memahami dan menghayati bahwa sebagai manusia kita punya kewajiban memuliakan kehidupan dari tingkat yang paling sederhana sampai dengan ukuran dunia melalui olah pikir yang bersumber dari apa yang sudah diberikan Yang Maha Kuasa kepada setiap manusia yaitu otak untuk berpikir dan akal budi untuk memberikan sentuhan manusiawi dari setiap hasil proses berpikir kita. Beliau begitu sering menekankan kepada kami mahasiswanya dalam setiap kuliah bahwa dalam berkarya melalui proses berpikir itu kita seharusnya menghasilkan buah karya yang dapat dinikmati oleh orang banyak terutama yang menyentuh pada hal-hal yang dapat menyelesaikan solusi bagi masalah hidup orang banyak. Sesuatu yang tidk mahal dan mungkin sangat sederhana tapi sangat bermanfaat. Dalam memberikan tugas pak Raldi membagi menjadi dua jenis tugas yaitu tugas individu dan tugas kelompok (group). Tugas individu adalah tugas Disain riset yang mengarah pada riset yang akan di lakukan oleh mahasiswa secara perorangan sedangkan Tugas Kelompok adalah tugas Disain Riset yang dilakukan oleh kelompok yang terdiri dari beberapa orang. Secara bertahap pak Ral mengajarkan kepada kami mulai dari pemilihan tema membuat background sampai dengan menjadi sebuah kerangka proposal penelitian untuk sebuah riset. Diakhir sesi biasanya pak Ral menyimpulkan apa pelajaran atau makna yang dapat diambil dalam setiap proses mendisain sebuah riset. Kami sering tergugah dengan pemikiran dan keprihatinan beliau tentang kondisi para periset sekarang yang banyak melakukan riset tapi tidak berpihak kepada kepentingan anak bangsa ini. Demikianlah sekilas tentang apa yang dapat saya rasakan dari bimbingan pak Raldi dalam mata kuliah Disain Riset.