Itikaf Dekan FTUI di Attin


Lamat-lamat dalam tidur setengah sadar, saya dengar suara Bambang… juga suara beberapa teman dosen yang sudah saya ketahui tadi datang, kala saya dan Adit ngobrol njelang tengah malam di Attin dimana beberapa dari kami sudah janjian untuk itikaf bersama. Sampai kemudian kaki saya terasa dicolek seseorang… saya faham ini berarti waktunya sudah sampai untuk kami ber-qiyamulail solat tengah malam. Itulah Iman yang selalu setia membangunkan saya untuk bersama berdiri tengah malam di masjid untuk mengangungkan nama Allah.

Rupanya bukan kami saja para dosen yang melaksanakan itikaf di masjid Attin ini tetapi segerombolan mahasiswa TI (Teknik Industri) juga ada disana untuk itikaf di bulan suci ini. Boleh dibilang sekarang ini pemanasan menuju 10 hari terakhir Ramadhan dimana dianjurkan untuk itikaf dimasjid jami.

Qiyamulail dipimpin leh sahib Imansyah total 11 rakaat. yang kemudian disambung dengan sahur bareng makan bersama. Makan sambil ndengerin cerita Dekan yang baru balik dari India dan Jepang sungguh nikmat. Ganjar, Danardono, Engkos, Imansyah dan Raldi. Tak lupa juga ibu Dekan juga hadir bersama… wah dekan kita malah komplit sekeluarga, anaknya katanya lagi ‘sahur on the road’ itu acara anak muda sekarang memberi makan kaum duafa agar mereka bisa sahur dan merasakan nikmat Allah dimalam bulan suci ini.

Jam 23.30 saya sampai di attin kelihatannya di pojok sana sudah ada Adit lagi solat. Et puis malam minggu ini sudah lebih banyak mu’takif drpd minggu lalu bahkan sudah ada yang berrombongan. Tempat akhwat juga mulai ramai. Menyusul datang paman ganjar baru kemudian barengan engkos, donny, dan iman. weh…mulai ramai tapi saya sudah mulai mengantuk. Malam ini banyak nyamuk minggu lalu malah tak ada. Tapisebagai mu’takif kita harus siap dengan berbagai peralatan menghadapi semua tantangan itu toh… Maka mulailah dipakai kaos kaki dan tangan panjang dilepas agar nyamuk tak ada tempat untuk menggigit bodi kita. Karpet empuk dan baru di masjid attin ini menyebabkan tidur menjadi lelap tak ingat apa2 lagi. Mungkin juga mendengkur ngorok… tapi biarlah yang pentingkan happy… why bothered !

Satu tanggapan

  1. Pak Raldi,

    Kapan-kapan pengin juga itikaf bareng dosen FTM………..entar kalau pulang ke Indonesia pas Ramadhan.
    Sayang libur anak sekolah belum jatuh pas bulan Ramadhan, mungkin 3 tahun lagi.

    Salam,
    Slamet Suryanto
    Qatar

Leave a Reply (boleh kasi komentar)