BINTANG POP UI 2005


BINTANG POP UI 2005

Sutradara Riri Riza mendapatkan anugerah piala Citra dengan filmnya ‘Gie’. Itulah yang saya saksikan malam ini di layar TV. Tadi juga saya lihat Nicolas Saputra mendapatkan juga piala sebagai pemeran utama pria terbaik dengan film yang sama dengan diatas, sedangkan pemeran wanita terbaik.Marcela. Koq sempat-sempatnya nonton piala Citra di TV udah jam 12 malam gini. Nah inilah memang saat-saat yang istimewa untuk menulis karena memang sedang berada di kamar hotel sendirian, momentum seperti inilah yang biasanya saya pakai untuk menumpahkan apa-apa yang ada di kepala ke kertas. Jadi judul diataslah yang bikin saya nginap di Wisma Makara (hotel di kompleks UI Depok). Sebagai salah satu pemain alat tiup dari band the Profs, saya dapat privilege untuk bermalam disini karena tadi malam dan juga sampai besok kami latihan terus untuk penampilan sabtu yang akan datang. Jadi dari hari rabu semua anggota di konsinyiring (begitulah rencana awalnya) agar bisa latihan keras dimalam hari persiapan untuk sabtu nanti. Saya sendiri baru bisa join hari ini kamis malam dan saya tadi datang sudah menjelang jam 10 jadi Cuma kebagian latihan 30-40 menit saja. Lagu wajib yang harus dibawakan oleh penyanyi ada dua yaitu ’Cinta’ dan ’Kupu-kupu Malam’. Para kandidat boleh milih antara dua itu.dan nada yang dipilih oleh mereka ada beberapa diantaranya yang saya ingat Bes, Es ini yang paling banyak. Lalu menyusul F, G, C. Nah gitulah kan repot jadinya walaupun lagunya hanya dua tapi kami harus sanggup bermain di berbagai nada dasar. Jadi sama juga dengan latihan 10 lagu terutama untuk alat tiup. Kalau keyboard bisa di transpose atau kalau drum mainnya ya begitu-begitu aja. Dan sebagai pemain flute amatiran nada Es bukan nada yang saya sukai. Ternyata wanita banyak yang suaranya disitu.
Beberapa anggota band yang lain ada yang nggak nginep, karena berbagai keperluan , SWS ada keperluan seminar di hotel Borobudur, jadi malam ini belaiu pindah ke hotel sana (sekarang saya lebih suka menggunakan kata beliau daripada dia, rasanya kita lebih menghormat orang). Saya pilih nginap aja karena besok hari jumat hari ngajar saya di Depok. Kan karena dekat besok pagi nggak perlu repot ke kantor di Teknik Mesin FTUI (kenyataannya saya bangun kesiangan).
Latihan tadi selain lagu wajib ada juga lagu untuk perform yaitu ’Hello Dolly’, ’L-O-V-E’, ’Kaulah segalanya’. Kalo semua mau di Bes saya nggak problem karena akhir-akhir ini saya sudah sering latihan di Bes tapi tadi SWS bilan si Ado (pelatih para penyanyi yang akan tampil di final) tetap ingin main di A. O ya perlu saya kasi tahu bahwa minggu lalu The Profs sduah mengiringi para penyanyi untuk semi final semua ada 26 orang. Di final ini tinggal 14 orang kira-kira terbagi sama antara Pria dan Wanita. Wah kalo main di nada A saya boleh dibilang nggak bisa. Saya jarang sekali main di nada ini, tapi biasanya mas Harry (pelatih the Profs) suka maksain. Jadi saya sering terseok-seok ngikutinnya. Alergi banget mainnya.
Para finalis mulai rabu kemarin dilatih macam-macam, ada basic theory music, penguasaan lagu, penampilan kelompok juga disuruh olahraga dan refleksi. Saya lihat daftar pelatihnya Petrus Briyanto, Ribut Cahyono, Widi Mulia dan Bonita. Terus terang saya tidak kenal siapa mereka itu, apa perduli saya dan apa perduli mereka, yang penting semua memainkan perannya sendiri-sendiri kan. The Profs menjadi band pengiring secara live dibantu dengan string (4 biola 1 Celo) sabtu lalu toch kami sudah perform mengiringi 26 penyanyi semi finalis. Walaupun saya sendiri mainnya salah-salah tapi in general lumayanlah karena brass-nya ada empat jadi yang jelek bisa ketutup. Besok jumat akan latihan lagi di balai sidang UI jam 7 malam. Yang begini Lina (istri saya) sering bilang, ”Kamu tuh sebenarnya mau jadi apa sih?” Nggak usah dipikirinlah mau jadi apa, seperti kata SWS –yang penting senang-. Tentunya kalau gak senang kita akan penat dan capek, tapi ini karena hati gembira maka segala capek dan letih malah hilang. Kami semua anggota band walau kadang tegang karena penampilan kurang bagus, merasa always happy.
Mungkin tulisan ini jadi bagian penutup untuk tahun 2005. Sekarang sudah tanggal 15 Desember 05, saya hanya sejauh ini menulis dua kali saja sepanjang tahun ini. Jadi buku otobiografi saya yang berjudul Dua Dekade hanya bertambah sedikit halaman saja bila nanti terbit di tahun 2006. Sisa buku yang tinggal dua eksemplar di rumah, satu sudah saya berikan pada pak Fajar teman sesama Asdep (Asisten Deputi – Eselon 2 di Kementrian Ristek). Beliau waktu menerima buku itu langsung nelpon saya dan kami ngobrol panjang di telpon. Kelihatannya beliau ini masih ingin ngobrol lebih panjang lagi mungkin satu saat saya harus meluangkan waktu sedikit untuk nanti mampir di ruangannya dilantai yang lebih bawah dari saya di satu gedung BPPT. Sampai disini dulu malam ini mata sudah redup. 16 Des 05, Jumat, 00.46.

Satu tanggapan

Leave a Reply (boleh kasi komentar)