Grafik Bayi Prematur Bandung Des23-Jan24

Bayi prematur Bandung ini laporan Bb nya relatif lengkap jadi bisa dibikin grafik. Alhamdulillah naik beratnya dari waktu ke waktu. Peminjaman gratis inkubator dari agen relawan ibu Nia QOLBU DARI ykmnu, ibu bayi Rifa Ghaitsa 27 th. Paket yang dipinjamkan ini ada 3 items yaitu: 1) Inkubator 2) Timbangan bayi dan 3) Suhu digital unutk tahu temperatur kabin bayi, versi terakhir sudah embedded dengan inkubatornya. Sehinga prinsipnya ibu bayi bisa menimbang bayinya tiap hari. Tapi pada kenyataannya jarang yang elapor berat bayi secara rutin. Namun kali ini ada ibu muda (Raifa Ghaitsa) rajin mengirim data sehingga bisa dibuatkan grafik secara konsisten.

[16:34, 12/21/2023] Rifa Bandung 231215: Pak alhamdulillah perhari ini adek bayi sudah bisa pulang
[16:34, 12/21/2023] Rifa Bandung 231215: Walaupun bb nya masih 1475gr
[16:34, 12/21/2023] Rifa Bandung 231215: Bismillahirrahmanirrahim.. bisa di kejar bb nya, ade sehat terus dan panjang umur. Aamiin
[16:34, 12/21/2023] Rifa Bandung 231215: Terimakasih bnyak pak
[16:41, 12/21/2023] Yayasan Bayi Prematur Indonesia: Pakai ASI terus saja, jadi bb akan naik dg cepat
[16:55, 12/21/2023] Rifa Bandung 231215: Iya pak kami berjuang terus

1) Nama Bayi : Muhammad Zayd Al Nufais
2) 6 Desember 2023
3) 1.600 Gram
4) Rifa Ghaitsa, 08112FGH973, 27 thn
5) Achmad Rivai, 08112TYU974, 30 thn
6) Jl Rancakihiang rancaekek-kab Bandung
7) RSU Harapan Keluarga Cipacing
8) Pulang ke rumah Jum’at, 15 Desember 2023

Bayi Prematur Mandi

Bayi prematur bernama Karima Azmya lahir tgl 21 November 2013 dengan berat hanya 1600 gram (BBLR Berat Bayi Lahir rendah). Atas bantuan program Pengabdian Masyarakat DTM-FTUI  orang tua bayi mendapat pinjaman gratis inkubator bayi untuk di rumah. Dengan demikian bayi mendapat perawatan intensif dari ibunya dan juga mendapat asupan ASI langsung, terlihat bahwa bayi menunjukkan tanda sehat dari gerak-geriknya. Tinggal lagi perlu dinaikkan berat badannya. Bantuan inkubator sangat bermanfaat karena dengan begitu bayi bisa tidur nyenyak tidak kedinginan dimalam musim penghujan yang kadang untuk bayi prematur masih terlalu dingin.

Bayi anda perlu bantuan inkubator ?

Kontak saja dengan SMS :

Tim Inkubator UI   + 62 857 958 760 13

Atau email saya : koestoer@eng.ui.ac.id

Inkubator Grashof buatan FTUI yang khusus untuk digunakan di rumah. Hemat Energi hanya 40 Watt, enteng portable hanya 13 kg. Bayi prematur sangat nyaman didalam inkubator dirumah dalam pengawasan ibunya.

Lihat bayi prematur didalam inkubator Grashof.

Metode Kangguru untuk bayi baru lahir

Bayi baru lahir seringkali merasa kedinginan di udara terbuka karena belum cukup energinya untuk melawan perubahan suhu lingkungan yang tadinya 37 dgC didalam kandungan ibu menjadi 29-30 dgC di ruangan biasa (apalagi di ruang perinatologi 25-26 dgC atau ruang NICU 22-24 dgC). Sehingga bayi perlu dibantu dengan cara menghangatkan mereka, dan cara yang paling ampuh adalah dengan digendong didada ibunya. Bayi dengan demikian mendapatkan transfer kalor dari tubuh ibunya dan kemudian bayi merasa nyaman karena bisa mendengar dan merasakan detak jantung ibu, inilah yg disebut Metode Kangguru. Bayi yang berada di RS seringkali terpisah dari ibunya dengan demikian bayi sulit mendapatkan ASI yang secara natural merupakan asupan yang terbaik untuk bayi. Sedangkan bayi yang berada dekat atau apalagi selalu dipeluk oleh ibu, akan merasa nyaman, hangat, terlindungi dan tidak stress. Kondisi yg demikian itu amat diperlukan oleh bayi kurang bulan atau bayi prematur. Ruang NICU di Rumah Sakit seringkali mengabaikan hal ini, sehingga orang tua harus mendiskusikan sebaik-baiknya dengan petugas kesehatan yang menangani bayi.

Bayi prematur, bahkan yang sangat mungil sekalipun sebenarnya lebih membutuhkan kontak kulit dengan ibu (atau ayahnya) daripada dimasukkan ke dalam inkubator. Bukti-bukti menunjukkan bahwa metabolisme  bayi prematur (atau bayi berkebutuhan khusus) jauh lebih stabil ketika menempel/kontak kulit dengan ibu. Napas bayi lebih stabil, lebih rileks dan tenang, tekanan darahnya lebih normal, kadar gula darah serta suhu kulit mereka pun lebih baik. Semua ini terjadi jika mereka dirawat dengan metode Kangguru (Kangaroo Mother Care) yaitu melakukan kontak kulit antara ibu dan bayi hampir sepanjang hari. Bahkan ibu yang melakukan metode Kangguru ini dapat memproduksi ASI lebih banyak, ia dapat menyusui bayinya lebih segera dan bayi akan menyusu lebih baik. Sebuah dokumen dari WHO mendiskusikan hal ini panjang lebar dengan berbagai referensi. Anda dapat mengunduhnya secara gratis di   – http://www.who.int/reproductive-health/publications/kmc/text.pdf.

Anda dapat pula menunjukkan dokumen ini kepada dokter anak dan petugas kesehatan sebagai bahan diskusi.

Jadi penggunaan inkubator bayi sebenarnya merupakan alternatif disaat ibu perlu beristirahat atau mungkin perlu beberapa waktu melepas bayinya.

Bayi-bayi prematur dapat meraih payudara ibu bahkan bayi yang lahir pada usia kandungan 28 minggu sekalipun. Pada bayi prematur yang lahir di minggu ke 30 pun mereka dapat melekat dan menyusu langsung dari payudara.  Beberapa bayi (baru) yang lahir di minggu 32 bahkan dapat menyusu penuh. Menyusu penuh artinya menyusu langsung pada payudara saja, tanpa bantuan pemberian ASI melalui botol atau selang. Penggunaan Metode Kangguru, dan mengenalkan payudara ibu sesegera mungkin setelah bayi lahir meningkatkan kemungkinan bayi mendapat ASI penuh. Metode ini dapat dilakukan di mana pun.

-0-

Lihat juga artikel lain tentang bayi prematur dan inkubator bayi:

GRASHOF INCUBATOR

Inkubator Fototerapi

Untuk 34 Propinsi Peminjaman Gratis Inkubator Bayi

Bayi Prematur Sudah Sehat

Bayi pak Hanafi terlahir premature dengan berat hanya 1,7 kg. Beliau mengontak kami untuk memanfaatkan ‘Peminjaman Gratis Inkubator Bayi’ sebagai program pengabdian masyarakat di UI.

Satu bulan bayi premature berada di incubator di rumah pak Hanafi k.l. dari tgl 12 Juni s/d 12 Juli 2013, dan kini sudah sehat dengan berat 5,4 kg. Disamping inkubator kami juga melengkapinya dengan timbangan bayi, hasil rekayasa kami sendiri, sehingga kami bisa memonitor perkembangan bayi terutama beratnya setiap 2 hari sekali, melalui sms-an dg ortu bayi.

Alhamdulillah semoga bayi selalu sehat karena dapat asupan ASI, kami doakan juga semoga kelak sang bayi menjadi anak yang berbakti pada orang tua dan bermanfaat bagi bangsa dan Negara.

Berikut dibawah ini komunikasi kami dengan orang tua bayi.

-0-

20130908_093447_293776

Terlampir fotonya Prof 😀

Salah satu pengalaman kami, untuk meningkatkan berat badan perlu juga pakai susu tambahan khusus untuk prematur selain ASI juga tetap diberikan. Kebetulan kami pakai produk susu “NAN dari Nestle”. Sebelum pakai itu rasanya agak lambat naiknya. Namun sekarang tetap pakai ASI juga Prof.

Demikian Prof, mungkin info tersebut bisa berguna bagi orangtua lainnya yang bobot bayi prematurnya agak lambat.

Salam,
Hanafi

2013/9/9 Raldi Artono Koestoer <koestoer@eng.ui.ac.id>
Mantab banget…

Kirim fotonya dong…

On Mon, 9 Sep 2013 05:46:29 +0700, Ahmad Hanafi wrote:

Assalaamualaikum wr.wb prof Raldi, apa kabr prof. Mudah2an prof,
keluarga dan tim di teknik mesin UI mendapatkan hidayah, keselamatan
dan  kesehatan dari Allah.
Alhamdulillaah bayi saya sudah mencapai 5, 4 kg kemarin. Dan kondisi
sehat. Mudah2an ke depan nya selalu diberikan kesehatan.

Aamiin.

Salam
Hanafi

On Jul 12, 2013 1:26 PM, “Raldi Artono Koestoer”  wrote:

Dear p Hanafi, wassww,

Ya ok inkubator sdh diterima.

Terimakasih banyak atas cheese-cookies nya.

Semoga bayi selalu sehat.

Wassalam

Raldi.-

On Fri, 12 Jul 2013 13:14:10 +0700, Ahmad Hanafi wrote:

Assalaamualaikum prof. sayangnya tadi saya tidak sempat ketemu
prof Raldi. Terima kasih banyak atas kemurahan hati Prof dan teknik
mesin UI. Semoga menjadi berkah dan amal jariyah.

Mohon maaf sekali apabila selama ini  merepotkan, dan hal yang
kurang berkenan dari saya.

Sekali lagi terima kasih Prof.

Salam
Hanafi
On Jul 10, 2013 8:43 PM, “Ahmad Hanafi”  wrote:

Assalaamualaikum wr.wb semoga prof dan keluarga diberikan
kesehatan dan keselamatan.
Alhamdulillaah anak saya sudah 2500 gram per hari Senin tanggal
08 Juli 2013.
Alhamdulillaah saat ini anak saya udah tidak betah lagi di
inkubator, kalau tidur udah kepanasan. Tidur di luar udah
merasa nyaman.
Insya Allah Jumat pagi saya bisa antar kembali inkubator nya ke
Teknik Mesin UI. Mudah2an ada yang bisa memanfaatkan selanjut
nya kalau saya segera kembalikan.
Apakah bisa di hari Jumat tersebut saya antar Prof?

Salam
Hanafi

On Jul 1, 2013 9:05 PM, “Ahmad Hanafi” wrote:

Baik Prof,  terima kasih.

Hanafi
On Jul 1, 2013 2:52 PM, “Raldi Artono Koestoer” wrote:

betul termometernya yang itu…

On Mon, 1 Jul 2013 14:29:01 +0700, Ahmad Hanafi wrote:

Baik pak Prof, kalau seperti itu insya Allah saya akan
ambil opsi kedua saja prof, dengan cara mempertahankan fungsi engsel
sebaik mungkin. Aamiin pak Prof, terima kasih atas doanya.

Alhamdulillaah, berat bayi saya semakin besar berkat
pertolongan Allah antara lain melalui inkubator dari pak Prof dan
Teknik Mesin UI.

Mengenai thermo meter itu, apakah thermometer yang
seperti saya lampirkan Prof?. Kalau keliru, mohon koreksinya pak Prof.

Salam,
Hanafi

2013/6/30 Raldi Artono Koestoer

Dear p hanafi.

Anda bisa kembalikan ke t4 kami, kami ganti dengan yg
lain.

Namun kami ingin tahu apakah anda tdk keberatan bila
diganti dg inkubator yg berukuran besar.

If OK dtg saja bw inkub yg rusak itu utk diganti dg yg
besar. Dan smtr bayi tdk
di dlm inkub harap digendong atau didekap terus oleh
ibunya. Shg panas badan ibu bisa menghangatkan
bayi spt inkubator.

Bisa juga inkub yg pintunya rusak di lakban saja dulu,
toh dlm 1-2 mg ini, bayi anda akan naik
beratnya s/d 2,5 kg, berarti sdh normal.

Kami doakan semoga bayi segera normal kembali.

Salam.-

On Sun, 30 Jun 2013 07:25:52 +0700, Ahmad Hanafi wrote:

Assalaamualaikum wr.wb, pak Prof. Alhamdulillaah Anak
saya beratnya per hari ini 2200 gram.
Saya baru timbang karena seminggu ke luar kota.
Pak Prof. saat ini pintunya udah hanya tinggal 1 engsel saja.
Bagaimana ya prof. saya khawatir rusak juga akhirnya
pintunya gak bisa terpasang lagi. Mohon masukan Prof.
Demikian Prof,  terima kasih.

Assalaamualaikum wr.wb.

Hanafi

On Jun 24, 2013 5:29 PM, “Ahmad Hanafi”  wrote:

Baik Prof. terima kasih.
Per hari ini berat bayi saya mencapai 2050 gram.
Demikian prof. terima kasih.

Salam
Hanafi

On Jun 23, 2013 7:01 PM, “Raldi Artono Koestoer”
wrote:

ya memang engselnya sdh lepas, di lem boleh saja.
Anda tdk perlu kuatir kalau inkubator itu rusak.
Kami yg bertanggung jawab utkmemperbaikinya
termsk jg biayanya.

Bgmn dgn perkembangan bayi anda, mhn di monitor
berat badannya per 2 hari. Pls kirim sms infonya.

Smeoga bayi anda segera sehat dan normal kembali.

Salam

Raldi

On Sun, 23 Jun 2013 18:38:34 +0700, Ahmad Hanafi
wrote:

Assalaamualaikum pak prof berat anak saya
kemarin 1,9 kg.

Mengenai pintu inkubator nya, engsel paling kiri
dari awal saya terima sudah lepas prof. Kemarin engsel pintu yang
paling kanan lepas juga.
Sekarang tinggal engsel yang tengah saja. Saya lem saja
boleh prof ya.

Salam,

Terima kasih prof.
On Jun 18, 2013 3:23 PM, “Ahmad Hanafi”
wrote:

Baik pak Prof. terima kasih, saya coba cari untuk
thermo meternya.

Salam,
Hanafi

2013/6/18 Raldi Artono Koestoer

Dear p Hanafi.-

Ttg termometer, tdk apa kalau pecah tak usah pusing.
Beli aja termometer digital di apotik u mengukur suhu
tubuh bayi  harganya k.l. 20 rb, bentuknya kecil seukuran jari telunjuk..
Termo itu bisa juga digunakan utk mengukur suhu kabin bayi.
Jadi beli 2 aja sekalian.

Termometer yg ini tdk mudah pecah. Jadi nanti satu utk
bapak dan satu dikembalikan ke saya sebagai ganti yg pecah.

Lubang diatas inkubator prinsipnya harus selalu terbuka.

Kasi asupan ASI terus biar sehat. Bayinya diajak ngomong dan sering diusap, di sayang2.
Bayi bisa mendengar. Dua hari sekali timbang beratnya, dan sms ke saya berapa beratnya.

Saya doakan semoga bayi cepat normal dan sehat.

Alhamdulillah.-

Salam.-
Raldi Artono Koestoer
Upaya menolong bayi prematur

https://koestoer.wordpress.com/bayi-prematur/inkubator-bayi-gratis/20130908_093447_92249

Bayi Prematur Sudah Berusia 1 Tahun

Hampir satu tahun yang lalu ibu Ari mngontak kami untuk mendapat bantuan pinjaman inukubator bayi. Kali ini beliau berkirim kabar pada kami menyampaikan bahwa bayinya yang dulu lahir prematur sekarang sudah sehat ceria dengan berat 8 kg sama seperti layaknya bayi normal. Artikelnya bisa dibaca diblog ini juga dengan judul

Inkubator bayi gratis

(silakan klik judul tsb kalau ingin membaca artikelnya)

-0-

Ayk commented on Inkubator Bayi Gratis

Assalamualaikum pak Raldi, apa kabar. Saya ibu dari bayi prematur yang fotonya nampang di postingan diatas. Alhamdulillah anak saya tsb sebentar lagi setahun, beratnya sekitar 8 kilo, sehat, lincah dan aktif. Terima kasih banyak atas bantuan bapak.

Sekaligus mohon izin menuliskan tentang inkubator gratis bapak di blog saya, terima kasih.

-0-

Kami juga turut gembira karena  bisa membantu ibu bayi dengan aktivitas nyata sebagai bentuk dari Pengabdian Masyarakat di Perguruan Tinggi khusnya di UI ini. Asal muasalnya kegiatan ini adalah litbang di laboratorium Teknik Mesin FTUI, yang terus berlanjut sampai sekarang.

Dari banyak pengalaman kami berkomunikasi dengan orang tua bayi, nyatalah bahwa problem utama mereka adalah ketidak sanggupan membayar biaya perawatan bayi prematur di Rumah Sakit. Salah satu contohnya, minggu y.l. ada pak Ib yg datang meminjam inkubator pada kami. Beliau bilang waktu masuk harus bayar deposit 5,5 juta, namun setelah 3 hari beliau diminta lagi uang katanya depositnya sudah habis. Lha.. jadi 3 hari itu saja ongkosnya sudah lebih dari 5,5juta ? Ternyata masuk ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit). Ceritalah si bapak biaya perhari kamarnya 525 rb, masuk inkubator 725 rb, obat2an 1,2 jt, tambah lagi pakai alat bantu nafas, entah berapa saya tidak ingat biayanya… heudeuh saya aja dengarnya pusing apalagi bapak dan ibu bayi. Sedangkan bayi prematur akan lama berada di RS, jadi akan bayar berapa nantinya ?

Sulitnya lagi adalah b ayi prematur akan dipisahkan dari ibunya. Dengan sendirinya sulit mendapatkan asupan ASI. Kadang bisa dengan bolak balik ngantar ASI si bapak, tapi jadinya akan sangat repot karena tiap hari harus bolak balik RS. Sudah gitu juga harus segar jadi masuk kulkas di rumah dan di RS. Lah kalo abis terpaksa deh pakai susu formula, yang sengaja dipaksain utk dipakai sebanyak-banyak di RS. Bahkan dokterpun akan sengaja menyuruh untuk menggunakan susu formula dengan alasan “Nanti kalau tidak cukup asupannya gimana ?”  Saya sudah hapal bahasanya dokter “salah didik” ini. Koq saya tahu ? Soalnya persoalan itu saya hadapi waktu anak saya yg lahir belakangan (saya sudah berusia 44 th jadi sudah tua). Anak saya normal lahirnya, toh si dokter juga perawatnya maksain kami menggunakan susu formula. Saya melotot ngeliatin dokternya “Tidak anak saya harus ASI”. Gak enak mukanya langsung, heran juga dia, koq ada orang yg berani nentang. Tentulah saya berani karena saya sudah pengalaman jadi orang tua 44 thn, saya tdk yakin kalau orang lain atau bapak muda akan berani seperti saya. Apalagi dokter kan memang kompetensinya disitu jadi dia menggunakan ilmunya itu di jalan yang salah. Percayalah pada saya, mereka semua nanti akan mendapat balasan yang setimpal dari Allah baik di dunia apalagi di akhirat, karena menentang penggunaan ASI dan menjauhkan bayi dari ibunya. Mereka dapat bagian tuh dari berapa jumlah susu formula yg terpakai di RS.

Salah satu penyebab kematian bayi yaitu karena infeksi, infeksi sering terjadi pada bayi yang tidak mendapatkan ASI karena kurangnya zat kekebalan tubuh bayi. Bayi yang tidak mendapat ASI lebih berisiko 4,9 kali terkena diare daripada yang mendapat ASI Demikian juga bayi yang tidak mendapat ASI lebih berisiko 10.52 kali terjadi kematian akibat diare (Lamberti, 2011). Pemberian ASI sejak dini dapat mengurangi  kematian bayi (Edmond, 2006). Oleh karena itu pemberian ASI secara tidak langsung dapat menurunkan angka kematian bayi.

Mari kita sedikit lihat angka secata global dan kita bandingkan dengan beberapa negara tetangga lain.

Angka kematian bayi merupakan salah satu indikator kesehatan bangsa yang masuk dalam target Millenium Developmental Goals keempat. Berdasarkan data bank Dunia tahun 2010 angka kematian bayi di Indonesia 35.3 per 1000 kelahiran hidup. Angka ini lebih tinggi dibanding negara ASEAN lain seperti Malaysia (6.3), Thailand (13), Singapura (2.6) (WHO, 2011).  Sementara target MDGs menurunkan angka kematian bayi sampai 23/1000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Indonesia, 2009). Bisakah kita mencapai target MDG 2015 yang sudah dekat ini…Hmmm saya tidak yakin bila sistem management kesehatan kita masih amburadul seperti ini.

So… udahlah jangan banyak cingcong kita tolongin aja bayi2 kita. Utamanya jangan dikasi yang lain selain ASI (ASI eksklusif) karena ASI adalah obat bagi semua penyakit bayi.

(Raldi A. Koestoer – 22 April 2013)

Respons Ortu Bayi

SMS:

Janganlah memberi jadwal dalam pemberian ASI kepada bayi dan Jangan pula menunda-nunda pemberian ASI. Susui bayi kapanpun ia menunjukkan minat menyusu dan pastikan bahwa bayi menyusu selama yang ia inginkan. (Bidanku.com).- BTW, Gmn perkembangan bayinya ?

Jawaban dari Orang Tua Bayi Prematur

Alhamdulillah rabu kmn sdh 2,5 Prof.. insyaallah senin besok kita rencana kembalikan inkubatornya spy bs dpakai utk yg membutuhkan (Putri M Gurnhita)

Selamat Pagi Pa Prof, Bayi kami ada masalah dengan Jantungnya dan Sudah di Periksa ke Dokter specialis Jantung di Rs Eka Hospital, ternyata jantungnya bocor bagian dalam dan Luar. Sekarang masih di kasih obat sama Dokternya. Selain jantung perkembangannya cukup baik, berat badan menunjukan perkembangan signifiikan dengan berat 1360 gram. Terima kasih untuk Bantuan dan Kepedulian Kemanusiaan yg Tiada tara-Nya. Hanya Allah yg Bisa Membalas Kebaikan Pa Prof dan Rekan-rekan Mahasiswa di FTUI. Amin (Godelfridus)

-0-

Komunikasi diatas merupakan cuplikan kegiatan tim inkubator yang secara aktif berusaha membantu para ibu atau orang tua bayi prematur dengan meminjamkan inkubator bayi ke rumah-rumah para ibu bayi yang memerlukan alat tsb untuk bayinya. Sejauh ini pelayanan yang diberikan baru bisa mencakup untuk daerah Jabotabek saja, bahkan utamanya Jakarta Selatan dan Depok. Kami ingin mengembangkan kegiatan pengabdian masyarakat ini lebih luas lagi, untuk itu mohon masukan dan saran dari sahabat semua.

Saat ini kami menyediakan 6 buah inkubator dan selalu ‘habis dipinjam’, tentulah armada ini perlu ditambah namun sekaligus bersamaan dengan itu kami perlu mengembangkan sistem pelayanan terpadu agar segala sesuatunya berjalan lancar.

Bila ada yang memerlukan bantuan kami, silakan kontak:

Raldi A. Koestoer, SMS 0816-1992186

Email : koestoer@eng.ui.ac.id

(Ral – 020313).-

12 Nov Harkesnas QV Kematian Bayi

Hari ini 12 November dicanangkan sebagai Hari Kesehatan Nasional. Berita Utama harian Kompas membahas tentang problematika  kematian ibu dan bayi di negara kita ini dnegan judul

–          Serius, Kematian Ibu dan Anak –

157 ribu bayi di Indonesia  meninggal setiap tahun, tahun 2009 tercatat 5 ibu melahirkan 6 bayi meninggal, tahun 2011 ada 10 ibu melahirkan 29 bayi meninggal, jadi kondisinya makin buruk ? Lalu apa kerjanya Kementrian Kesehatan ?

Bandingkan dengan Negara lain Angka Kematian Bayi per 1000 kelahiran: Jepang 2, Sing 2, Korsel  4, Brunei  6, Malaysia  6, Thailand 11, Cina 13, Vietnam 17, Filipina 20, Indonesia 25, India 47, Timor Leste 46, Myanmar 46. Kita boleh bergembira karena menang dari Myanmar India dan Timor Leste, tapi coba dong lihat Thailand jauh diatas kita, bahkan Cina yang penduduknya 1,5 Milyar saja berada jauh diatas kita. Malu deh kita sama Vietnam aja kalah.

Tak usah banyak ribut dan tak usah banyak ngedumel, lantas apa yang bisa kita lakukan untuk menolong ibu dan bayi-bayi kita ini ? Generasi penerus ini harus kita selamatkan dan kita usahakan agar bertumbuh kembang secara sehat.

Departemen Teknik Mesin FTUI tahun 2010 yang lalu dalam implementasi Proyek IMHERE, melaksanakan program Appropriate Technology Implementation. Pada program ini, dosen yang telah menghasilkan produk tertentu di enforce untuk membuat dan kemudian menyumbangkan hasil karyanya untuk masyarakat. Salah satu diantaranya adalah produk INKUBATOR BAYI yang telah dimanufaktur dengan sukses sejak beberapa tahun yang lalu. Dua inkub telah disumbangkan pada puskesmas dan Rumah Sakit Ibu dan Anak, dan setelah dicek 6 bulan kemudian ternyata frekuensi penggunaannya sangat banyak. Sisa dana digunakan untuk membuat satu unit lagi yang kemudian kami pergunakan dalam

program PEMINJAMAN GRATIS inkubator bayi.

Berkat donasi dari relawan kami berhasil menambah armada incubator kami dengan berbagai cara bahkan dengan disain baru yang SANGAT HEMAT ENERGI, saat ini kami memiliki 6 unit incubator yang selalu siap untuk dipinjamkan secara gratis menolong bayi  premature di daerah Jakarta selatan dan Depok. Seperti minggu ini  ada 3 inkub kami sedang digunakan oleh bayi premature di daerah Depok dan sekitarnya. Bahkan hari ini kamipun satu jam lagi akan mengantarkan sebuah incubator bayi untuk dipinjam gratiskan ke bayi yang memerlukannya. Bapak bayi tadi pagi sudah mengirim sms, ini contohnya : – pak Klo jd d krim hari ni biar ga bingung k tmpat krja saya pt toa Galva industries jl raya jkt bogor km 34-35.Klo sdh sampe ksh kbr atau tanya satpam .Masdi bagian quality.Salam masdi.

Kemarin malampun sudah ada lagi yg minta pinjam incubator: – Nama bayi.haniyah salma,21 okt 2012,berat 1280 gram,ibu yanti sulistiawati,hp 085780731332. Ayah maryudin hp 087883006690 alamat jl.haji dimun rt 04/06 no 16 kel.sukamaju.kec.cilodong.depok RS.SENTRA MEDIKA,cisalak,bayi plg tggu bobotnya tambah,

Kebanyakan keluhan orang tua bayi adalah karena tidak mampu membayar Rumah Sakit dimana bayi premature lama berada di RS. Biayanya per hari bervariasai dari 500 rb s/d 5 juta rupiah. Ada suami istri insinyur saja mengeluh karena mereka terpaksa jual motor karena bayinya satu bulan berada di RS. Mereka bersyukur bahwasanya kami dari Lab Perpindahan kalor FTUI  bisa meminjamkan secara gratis incubator untuk bayi premature mereka. Jadilah program ini semacam CSR (Corporate Social Responsibility) dari DTM-FTUI.  Dari pengalaman kami selanjutnya, kebanyakan bayi bila sudah disusui oleh ibunya maka beratnya cepat sekali nambah. Sehingga bila bayi dirumah, maka ibunya bisa setiap hari memberikan ASI, maka dengan cepat bayi prematurnya tumbuh sampai berat normal.

Demikianlah usaha kami dalam rangka melaksanakan tugas pokok  Pengabdian Pada Masyarakat sebagai salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi di Universitas Indonesia Fakultas Teknik.

Salam Harkesnas.-

Lihat juga artikel

Maksa Pulang Bayi Prematur

Inkubator Selamatkan Bayi Lagi

Bogor, 20 Desember 2011
Ass. War. Wab.

Kepada Yth.
Prof. Dr. Raldi A. Koestoer
di
Tempat
Bersama ini saya sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya atas bantuan Prof. Raldi berupa Inkubator pada hari Jum’at, 9 Desember 2011 beberapa waktu yang lalu. Inkubator tersebut sangat bermanfaat bagi kelengkapan klinik Bidan Praktek Swasta (BPS) yang masih sangat terbatas peralatannya seperti tempat paktek kebidanan yang kami miliki selama ini. Apalagi kondisi lingkungan desa masih cukup tertinggal dalam hal pelayanan kesehatan, ditambah lagi masih banyaknya keluarga miskin dan masyarakatnya boleh dikatakan umumnya tertinggal dalam hal pengetahuan. Oleh karena itu bantuan Inkubator dari Prof Raldi sangat bermanfaat dan semoga semakin dapat membantu warga di lingkungan Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor maupun bagi lingkungan sekitarnya.
Selain itu perlu saya sampaikan bahwa, pada tanggal 17 Desember 2011 yang lalu, kami didatangi seseorang yang minta tolong karena istrinya sedang melahirkan di rumahnya tepatnya di Kampung Babakan Sirna, Desa Cilebut Timur, satu wilayah Kecamatan (lain desa) dengan tempat saya membuka praktik. Setelah saya sampai di rumahnya, saya sangat prihatin karena ternyata kondisi sosial ekonomi pasangan suami istri tersebut sangat tertinggal, apalagi ternyata anak yang dilahirkan tersebut adalah kelahiran yang ke 10 dan yang dilahirkan terakhir ini adalah kembar 2 (dua) tanpa ada pertolongan sebelumnya, jadi ketika saya datang beserta bidan (asisten) saya untuk menolong bayi kembar tersebut, bayi sudah dilahirkan kira-kira satu jam sebelumnya (sekitar jam 09.30 sedangkan kami sampai ke rumahnya jam 10.30 wib) dan sedihnya lagi kondisi ke 2 (dua) bayi beserta ibunya yang melahirkan hanya terhampar di atas tikar di dalam rumahnya yang sangat sempit dan masih berlantai tanah serta ternyata keadaan bayi yang satu telah meninggal (saya menduga karena terlambat dilakukan pertolongan). Dengan kondisi darurat dan peralatan kebidanan seadanya yang kami bawa, kemudian kami lakukan pertolongan kepada ibu dan bayi kecil (berat badan lahir rendah/BBLR) yang masih hidup.
Kepada pasangan suami istri (Toing-Khaeroni) yang melahirkan tersebut saya sarankan agar bayinya dirawat di Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan yang intensif, berulang-ulang kami yakinkan agar membawa bayinya ke Rumah Sakit, namun karena masalah biaya, mereka tidak mau membawa ke rumah sakit, akhirnya kami sarankan agar dibawa ke klinik (tempat kami praktik) dengan penjelasan bahwa “ini hanya sementara dan tidak usah memikirkan biaya” sehingga pasangan suami istri tersebut menyetujuinya meskipun dengan rasa cemas karena kahawatir akan biaya. Setelah sampai klinik bayi tersebut kemudian kami lakukan perawatan sesuai standar. Berat bayi yang baru lahir tersebut ternyata hanya 1700 gram sehingga sangat tepat untuk dilakukan perawatan dalam inkubator, dan bayi ini adalah merupakan bayi pertama yang menggunakan inkubator bantuan Prof. Raldi di tempat kami praktik. Alhamdulillah setelah dilakukan perawatan selama 3 (tiga) hari ditunjang dengan ibu bayi yang bersedia dirawat di klinik semakin memudahkan melakukan perawatan dan pemantauan kepada ibu dan bayinya, selain itu asupan air susu ibu (ASI) bagi bayi tersebut dapat selalu terjaga, kondisi inilah sehingga mempercepat menunjukkan kemajuan terhadap perkembangan bayi dan sampai saat kami menulis ini baik ibu maupun bayi telah pulang dirumahnya dengan kondisi sehat, namun sebelumnya untuk meyakinkan kesehatan si bayi tersebut, terlebih dahulu kami melakukan pemeriksaan bayi kepada dokter spesialis anak (dr. Markus, SPA) yang membuka praktik di kawasan kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor.
Perlu pula saya sampaikan bahwa selain si bayi mendapat pertolongan dengan bantuan inkubator hingga menunjukkan kemajuan perkembangannya, pasangan suami istri orang tua bayi tersebut semakin terharu karena ternyata mereka mendapat bantuan biaya dari Prof. Raldi sebesar 2.750.000,- hingga mereka tidak mampu berkata-kata saking terharunya (foto penyerahan bantuan dapat dilihat), dan mereka mengucapkan terimakasih yang tak terhingga atas bantuan yang diberikan oleh Prof Raldi yang dititipkan melalui saya sangatlah bermanfaat.
Demikianlah sekilas informasi yang dapat saya sampaikan, dan atas bantuannya selama ini kami beserta keluarga mengucapkan terima kasih banyak Prof. Raldi dan rasa syukur yang mendalam kepada Allah SWT, semoga ke depan semakin bermanfaat bagi kita semua (maaf kami juga lampirkan beberapa foto bayi dalam inkubator maupun foto rumah pasangan suami istri orang tua bayi tersebut).
Bd. Idrawani, AM Keb

ARAH MENUJU RUMAH PASANGAN SUAMI ISTRI (TOING-KHAERONI) YANG MENDAPAT BANTUAN

RUMAH SUAMI ISTRI (PAK TOING-KHAERONI)

RUANGAN DALAM RUMAH TEMPAT BU KHAERONI MELAHIRKAN

BAYI YANG DITOLONG SEBELUM DITEMPATKAN DI INKUBATOR

BAYI DI DALAM INKUBATOR

BAYI DALAM INKUBATOR

SAYA (IDRAWANI BERSAMA BAYI YANG DITOLONG DAN DIRAWAT DALAM INKUBATOR)

MENYERAHKAN BANTUAN UANG TITIPAN PROF DR RALDI A KOESTOER DI RUMAH PASANGAN SUAMI-ISTRI (TOING-KHAERONI)

BAYI SETELAH SAMPAI RUMAH NENEKNYA (ORANG TUA DARI PASANGAN TOING-KHAERONI)

From Raldi: Pastilah Allah SWT yg menyelamatkan jiwa sang bayi…Subhanallah.-

—————————————-

Beberapa Komentar yg masuk.

-0-

Hamdy M’99
hamdim99@yahoo.com
180.246.225.136

Assalamu’alaikum,

Sangat mengharukan dan menggugah yang lain untuk beramal yang baik juga…….Mudah2an amalnya diterima oleh Allah (karena buah dari keikhlasan)…mudah2an kita yang belum berbuat tergugah untuk berbuat……..

Nggak terbayang pahala (jika diterima amalnya oleh Allah…), coba bandingkan ini yang diselamatkan 1 nyawa manusia……..bagaimana dengan seorang pelacur yang menyelamatkan seekor anjing yang kehausan dengan memberi air dengan mengambilkan air dari sumur dengan sepatunya, diberi ganjara oleh Allah dengan Surga…apalagi manusia yang diselamatkan……Subhanallah….begiitu mulia dan indah sekali amalan ini…….

Fashtabikul khairat ya kullu akhiikum.

Wassalamu’alaikum

-0-

M. Fauzan (M2000)

ilmu yang bermanfaat akan tak ternilai harganya jika banyak orang yang merasakan apa yang telah kita perbuat.

tak terasa jerih payah semua teman-teman 6 tahun yang lalu sangat besar manfaatnya bagi masyarakat. sebuah ide yang pada awalnya hanya untuk mengisi waktu luang ketika kuliah, kini bermanfaat besar bagi masyarakat.
ayo teman-teman banyak hal yang bisa kita perbuat untuk kemajuan bangsa.
mari melihat lebih dalam apa yang bisa kita perbuat untuk masyarakat indonesia tercinta.
M.Fauzan ---Mesin 2000

-0-
Sri Bramantoro Abdinagoro (SMS 22Des11)
Luar biasa dan terharu membaca posting blog inkubator. Alhamdulillah, semoga Allah memberi kesempatan kita berbuat lebih banyak lagi
-0-

ibnu roihan
ibnu.roihan@yahoo.com
Submitted on 2011/12/21 at 11:16 pm
senangnya bisa membantu orang lain..
apalagi dengan membantu keselamatan calon penerus dan pemimpin bangsa,.
salut untuk bapak prof. raldi.
semoga anak didiknya bisa mencontoh perjuangan bapak.
aamiin.
-0-

marjo
marjojh85@gmail.com
Submitted on 2011/12/21 at 10:50 pm
alhamdulillah… prof Ral emang JUARA. semoga lekas go international produknya
-0-

Admin
salafymks@yahoo.co.id
bi idznillaah.
-0-
Dear Bapaks,

Alhamdulillah, ketekunan Pak Ral dalam mengembangkan inkubator telah memberikan manfaat dan mampu menterjemahkan makna pengabdian masyarakat yang sesungguhnya.

Mengikuti jejak Pak Raldi, melailui kesempatan ini, saya mengajak Bapaks Dosen DTM untuk mulai memikirkan pengembangan produk jadi, yang dalam 2 s.d. 5 tahun ke depan bisa dikembangkan, dibuat, untuk kemudian diabdikan bagi masyarakat dan kemanusiaan.

Untuk memulainya, pada semester Genap yang akan datang, melalui m.k. Tugas Merancang, Bapaks dapat mengembangkan konsep produk tersebut bersama dengan 3 s.d. 4 mahasiswa bimbingan. Boleh jadi ide pengembangan produk tersebut bisa menjadi benchmark bagi para mahasiswa yang memberikan usulan baru. Jika Bapaks sudah memulai pengembangan produk, melalui m.k. Tugas Merancang, bisa lebih dimantapkan lagi.

Sudah masuk waktu Subuh ….

Wassalam, yulianto.
-0-
Wasabi’s blog
subhanalloh…the real professor…
-0-
Juarsa
semoga Prof. Ral selalu diberikan kesehatan dan barokah, amin.
-0-
teknologiberkelanjutan
Submitted on 2011/12/20 at 8:46 pm
Izin dishare Pak Ral..
Submitted on 2011/12/20 at 8:43 pm
Subhanallah.. Pak Ral, semoga menjadi inspirasi untuk membangkitkan semangat mengabdi untuk kami..
-0-
sayrif DTM-UI
Submitted on 2011/12/20 at 4:01 pm
Subhanallah, berkat pertolonganmu Ya Allah, mudah2an menjadi anak yang Sholeh dan berbakti pada kedua orang tua, semoga Allah memberikan pahala yang lebih atas kebaikan antara sasama hamba allah
-0-
Sandi Sufiandi
facebook.com/sandi.sufiandi
Submitted on 2011/12/20 at 11:19 am
Subhanallah Prof. Raldi…
-0-
Sender arfiandi and-1
waw,, selama bayi ituh bertumub menjadi bayi dewasa sampai meninggal usia tua, tak terputus pahalanya ,
jadi ngiri..
buat apa yah saya kira2.
otak kanan kiri on process,, otak tengahnya konslet nihh,,
-0-
Dari: Heri Hidayat
terharu..
super sekali….
-0-