Merintis Harapan Indonesia Masa Depan

Merintis Harapan Lewat Inkubator: Kisah Inspiratif Prof. Raldi Artono Koestoer

Melihat Kejayaan Melalui Kebersamaan

Di tengah kemegahan perkotaan Jakarta, sebuah cerita gemilang melibatkan seorang tokoh yang tidak hanya meraih kesuksesan dalam bidang akademis dan pendidikan, tetapi juga menorehkan tinta emas dalam lembaran kemanusiaan. Prof. Raldi Artono Koestoer, seorang ahli Teknik Termal dari Universitas Indonesia Fakultas Teknik, dengan hati yang penuh empati, menciptakan terobosan luar biasa melalui inisiatif filantropinya, ‘Inkubator Gratis,’ yang kini telah menjadi penjaga harapan bagi ribuan bayi prematur dan BBLR di 150 kota Nusantara.

Semua bermula pada tahun 2012, ketika Prof. Raldi menyaksikan tantangan yang dihadapi oleh bayi-bayi yang baru saja keluar dari perawatan intensif neonatal (NICU). Terinspirasi oleh tekad untuk memberikan solusi yang praktis dan berkelanjutan, Prof. Raldi menciptakan program inkubator gratis yang tidak hanya memberikan tempat yang aman, tetapi juga menjangkau keluarga yang mungkin kesulitan secara finansial.

Penting untuk dicatat bahwa inkubator yang dikembangkan oleh Prof. Raldi tidak hanya sekadar alat kesehatan biasa. Melalui riset dan inovasi yang mendalam, berbagai tipe inkubator telah diciptakan untuk memenuhi kebutuhan beragam bayi prematur dan BBLR. Ada Single-inkubator untuk bayi yang membutuhkan perawatan individual, Twin-inkubator untuk bayi kembar, Inkubator Lepas-pasang untuk memudahkan akses, pengiriman dan perawatan, serta Inkubator model Trapez yang memadukan ergonomi, hemat tempat dan teknologi canggih.

Tidak hanya itu, melalui Yayasan Bayi Prematur Indonesia yang didirikannya th 2016, Prof. Raldi juga menyediakan layanan peminjaman lampu fototerapi untuk bayi yang mengalami penyakit bayi kuning (jaundice, billirubinemia). Ini menjadi tonggak penting dalam upaya memberikan dukungan kesehatan yang komprehensif bagi bayi-bayi baru lahir yang membutuhkan perawatan khusus karena lahir sebelum 37 minggu.

Jaringan Harapan yang Menyeluruh

Keberhasilan inkubator gratis ini tidak hanya terletak pada inovasi teknologi dan pelayanan kesehatan, melainkan juga pada jaringan harapan yang ditanamkan Prof. Raldi di seluruh nusantara. Dalam rentang waktu sejak tahun 2012, lebih dari 6000 bayi prematur dan BBLR telah diselamatkan melalui program ini. Setiap inkubator yang tersebar di 150 kota menjadi saksi bisu betapa perubahan nyata dapat dimulai dari upaya bersama. Peminjaman ini bisa berhasil dengan baik menolong bayi prematur dari golongan pra-sejahtera sepenuhnya dibantu oleh Agen Relawan lokal yang ada di 150 kota. Merekalah yang meminjamkan inkubator pada ibu bayi. Sehingga kearifan lokal dalam hal ini GOTONG-ROYONG mulai muncul kembali di kalangan masyarakat kita. Target mendatang ini akan diusahakan peminjaman gratis untuk 300 kota Nusantara. Selanjut disebarkan ke negara sekitar Equator (Equator Belt Countries).

Salah satu kisah menyentuh adalah tentang keluarga Surya, yang tinggal di kota kecil di Jawa Barat. Dengan dukungan inkubator gratis, anak mereka, Raihan, yang lahir prematur, berhasil melewati masa kritisnya dengan baik. Dalam ucapan syukurnya, keluarga Surya menjadi salah satu duta dari kebaikan inkubator Prof. Raldi, membantu menyebarkan kesadaran akan pentingnya perawatan yang diberikan.

Pengakuan atas Dedikasi dan Prestasi

Tidak heran bahwa dedikasi dan keberhasilan Prof. Raldi dalam membantu bayi prematur dan BBLR telah memperoleh pengakuan yang luar biasa dari berbagai pihak. Ia dihormati sebagai CNN-Indonesia Heroes pada tahun 2016, sebagai Kick-Andy Heroes pada tahun 2022, dan menerima Ikon Prestasi Pancasila dari Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP).

Penghargaan ini tidak hanya sekadar simbol keberhasilan pribadi Prof. Raldi, tetapi juga sebagai pengakuan akan kontribusi besar terhadap kemanusiaan dan kesejahteraan masyarakat. Inisiatif inkubator gratisnya telah menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk berbagi dan membantu sesama, merintis jalan menuju masa depan yang lebih cerah dan gemilang.