Abu Lahab dan Anaknya


Abu Lahab dan Anaknya

Siapa Abu Lahab itu ? Kebanyakan Muslim (orang islam) sudah tahu siapa dia. Bahkan Namanya tersebut didalam kitab Al-Quran. Ya benar dialah si ‘musuh islam’ orang yang sangat benci kepada Rasulallah Muhammad SAW. Bila ada orang tua yang fasik maka belum tentu anaknya fasik juga.. Nah begini kisahnya.

Jadi Abu Lahab (supaya simple kita singkat saja jadi AL) mempunyai seorang putri yang cantik jelita. Berbeda dengan ayahnya, putri cantik Bernama Darrah ini justru seorang putri yang menjadi penganut Muhammad, artinya dia Muslimah, lebih dari itu sangat solihah.

Darrah ini ikut hijrah ke Madinah, karena di Mekah saat itu orang islam sangat terintimidasi oleh kaum Quraisy penentang Muhammad. Demikianlah kemudian dengan muhajirin lain Darrah tinggal dan hidup Bersama yang lain. Ketika di Madinah Darrah disindir-sindir oleh orang-orang Anshar bahwa keimanannya tidak mungkin diterima oleh Allah, karena ayahnya ditetapkan sebagai orang kafir didalam al-Quran. Lalu Darrah menanyakan hal tersebut kepada Rasulallah. Maka Rasulallah  berkata kepada orang-orang Anshar yang menyindir itu:” Bagaimana mungkin anda menyindir Darrah di depan saya sedangkan Darrah adalah bagian dari keluarga saya ?”  Itulah kata nabi yang mengakui bahwa Darrah adalah keluarganya, dan memang sesama muslim kita bersaudara.

Kemudian para sahabat pun ber toleransi. Pada saat solat berjamaah di Madinah, bila Imam melihat ada Darrah turut menjadi makmum, maka sang Imam tidak membaca surat al-Lahab didalam sholat. Karena surat tersebut tentu akan sangat menyinggung Darrah karena AL memang ayah kandungnya.

Banyak orang tua yang tidak shalat tapi anaknya rajin shalat, karena masuk SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu). Banyak ortu yang kemudian merasa malu. Kalau dulunya pernah sholat, mulailah sholat lagi. Bahkan mereka yang tadinya tidak sholat, mulai belajar sholat dengan membeli buku-buku Pelajaran sholat. Ini menunjukkan jika ada orangtua fasik, belum tentu anaknya fasik. Sebaliknya banyak terjadi bila orang tua shalih jarang yang anaknya fasik. Kalaupun waktu masih muda fasik, dalam perjalanan hidup kemudian si anak berubah jadi shalih. Katanya itu berkat Do’a ibu yang tiada henti.

Demikianlah diceritakan oleh Gus Baha dalam ceramahnya di pesantren al-Anwar Sarang Rembang 04 Nov 2019.

-0-

Raldi A. Koestoer, 22 Des 2023.-

Leave a Reply (boleh kasi komentar)