Pesantren Saung Balong Al-Barokah

Mumpung masih anget, segera saya kompilasi hasil kunjungan saya ke Pesantren Saung Balong Al-Barokah di Jatiwangi (jalan menuju ke Cirebon sebelum Palimanan). Kalo terlalu lama tidak ditulis, buntutnya malah lupa dan malas untuk memulai dan mengingat apa-apa yang sudah lewat terlalu lama.
Jadi berempat kami bersafari nuju Bandung Cileunyi, Jatinangor, Sumedang lalu di pertigaan kanan Majalengka terus Cirebon, kami belok kanan. Wah ternyata alamat yang mencantumkan Majalengka itu malah bikin kami lama di jalan Tanya sana sini malah banyak yang gak tahu. Seharusnya tadi kami tidak belok kanan tapi terus saja kearah Cirebon, karena di jalan raya jatiwangi itulah sebelah kanan terdapat…Rumah Makan Saung Balong.
Disambut oleh ustad Surya asal Medan, kami diantar menuju Bisnis center yang terletak di desa seberang 20 menit dengan mobil mereka sebut lokasi baru. Penjelasan dari ustad Adin mengagetkan kami, karena dari perkiraan kami sebuah pesantren paling hanya memlihara beberapa sapi saja, ternyata mereka punya total 600 sapi. Duh… Gimana meliharanya segitu banyak ?
Bukan itu saja ternyata mereka juga punya pabrik pupuk organic besar ratusan ton perbulan. Pabrik penggilingan dengan kapasitas besar…Saya tidak ingat kapasitasnya tetapi mesinnya saja sudah lebih besar dari 3m x 3m. Lalu ada pupuk granul dengan diameter rotor kira2 6 meter. Kunjungan dilanjut lihat sapi dikandang, kurang lebih disitu ada 300-400 an ekor. Penjelasan detail bagaimana mereka memelihar sapi disampaikan oleh juragan sapi pak Jajang. Bukan itu saja ternyata mereka punya juga peternakan ayam 800 an ekor dengan hasil telur ayam perhari 500 butir. Air sawah ditampung dulu dikolam agar jadi tempat kehidupan bagi ikan mas yang dipelihara untuk konsumsi rumah makan dan penduduk sekitar. Mereka bilang daerah utara ini air agak susah berarti harus banyak dihemat.
Digester dan biogas ada di lokasi dua dimana mereka baru ganti sapi 250 ekor. Sapi lama yang gemuk dijual sehingga ada income milyaran katanya untuk bikin miniature masjidil haram. Memang kami sudah lihat konstruksi baja dari masjid tsb. Di lokasi dua kami juga sudah lihat miniature masjid nabawi lengkap dengan menaranya. Ada juga kincir angina dan kolektor energy surya. Biogas dari kotoran sapi masuk digester dan setelah fermentasi gasnya mengalir ke power house dimana sudah ada mesin genset 2000 an Watt. Yg menurut ahli LIPI Bandung sudah bisa berputar dengan mixing solar 20/80 (20% solar dan 80% biogas).-
Kelihatannya kandang dan digester di lokasi satu ini agak terbengkelai, mereka bilang karena baru ganti sapi jadi semuanya berhenti dulu. Nanti setelah semua establish baru listrik biogas ini dijalankan lagi.
Jelang sore kami disediakan kamar diatas balong…Kan saung balong, pantaslah kalau kami bermalam diatas balong. Udara sejuk malam tak terlalu dingin membuat suasana hati adem dan tenang. Rupanya setelah solat isya jamaah mereka semua solat tasbih, sedangkan kami mau pergi keluar cari makan, santri tuan rumah menyusul kami dan bilang “Pak…makan malam sudah disediakan.”
Diterima oleh pak Khairuman pimpinan pondok sebentar dan ditemani ustad Khalidin dan ustad Adin, kami banyak mendapat cerita sejarahnya pesantren yang luarbiasa ini. Mulai tahun 2005 dengan hanya beberapa murid santri belajar alQuran, Pak Haji berusaha menghidupkan ekonomi desa berbasis KOPERASI SIMPAN PINJAM. Sedikit demi sedikit mereka belajar memelihara sapi dan menggemukkannya, akhirnya sampai sedemikian banyak karena separuhnya adalah titipan sapi penduduk dengan system bagi hasil.
Siapa sebenarnya SUPERMAN yang bisa bikin pesantren dan desa yang mandiri seperti ini…?

050613_1218_PesantrenSa1.jpg
Figure 1 pak Khairuman ditengah diapit dua figuran
Ya dialah BAPAK HAJI KHAIRUMAN terlihat rendah hati. Baru pada sarapan pagi kupat sayur tahu yang lezat beliau cerita panjang lebar, kiprahnya sejak tahun 2005 itu. Tentu banyak kiatnya tapi intinya “Mintalah tolong hanya kepada Allah SWT jangan pada yang lain.” Kalau ada problem, minta bantuan pada yang Maha Kuasa, kita manusia apalah bisanya ? Tentu sebaliknya kita harus mengerjakan segala yang Allah minta kita mengerjakan, jalankan kewajiban dengan semua sunah2nya. Maka niscaya Allah kabulkan doa dan permintaan kita.

050613_1218_PesantrenSa2.jpg
Figure 2 digester biogas berisi limbah sapi (BAB nya sapi bo’).
Koperasinya sudah punya nasabah 11 ribu orang, tergabung dalam banyak kelompok petani dan peternak. Beberapa aktivitas social dan ekonominya adalah
Pesantren Alam Int
Koperasi KSP Trisula 11000 nasabah
Digital Printing
Penggemukan sapi 600 ekor
Pembinaan Kelompok Tani dan Ternak
Toko Serba Ada
Restoran Saung Balong
Sawah dan Kebun Jagung
Micro Finance
Peternakan Ayam 500 ekor/hari
Pabrik pupuk organik
Peggilingan Padi
Penyelenggaraan Diklat Tani dan Ternak
Auditorium gedung Pertemuan 200 orang
Pemanfaatan biogas utk listrik dan kompor gas

(maaf…fotonya masih di-cari2 gak tahu nyasar kemana waktu di send…)
Figure 3 Kincir angin LIPI di Saung Balong

Membumi banget buat saya, malah sebaliknya saya merasa malu. Sebagai orang kota yang tiap hari bergelut dengan kerjaan, tapi yang dapat manfaat dari aktivitas saya paling Cuma segelintir orang saja. Sedangkan beliau…sudah membuka lapangan kerja, bahkan berhasil membina petani menjadi berpenghasilan besar. Saya ambil contoh pak Jajang yang saya sebut diatas, karena beliau menaruh sapinya beberapa di peternakan ini disamping beliau juga jadi bos di kandang penghasilannya bisa mencapai 30 jutaan per bulan. Tapi tiap hari bergelut dengan sapi termasuk limbahnya, gak seperti orang kota yang berdasi necis dan ngantor di kantoran. Msaih banyak yang diceritakan pak Khairuman si Superman dari Saung Balong ini, tapi butir aktivitas diatas sudah bisa mencerminkan capaiannya (achievement) dan tentu saja beliau banyak dapat award ini itu dari berbagai pihak.