Kemarin saya menulis tentang wisuda S1 reguler, S1 Ekstensi, S1 Internasional, jadi semua S1 ditumplekin dalam wisuda satu kali dihari jumat tgl 29 Agustus 2008. Sedangkan untuk Magister. Doktor, Spesialis dan profesi wisudanya jatuh dihari sabtu pagi jam 09.00. And the kali ini saya mau membual yang informal cerita2 dibalik berita resmi, dan tentunya tak akan ditemukan dalam teks yang manapun juga selama ini baik di koran maupun berita resmi UI. Tentang beberapa datanya untuk wisudawan magister doktor sdh bisa dibaca pada tulisan yg kemarin.
Apa sih sebenarnya yang mau dicritain ? Yg katanya gak ada ditempat lain, koran atau buletin UI yg lain ?
Yah… ini cerita tentang para elite UI yang berkumpul sebelum dan sesudah acara wisuda ataupun Dies Natalis Universitas. Saya tahunya dulu waktu baru awal2 jadi dosen di FTUI setelah beberapa tahun ngajar saat blm lama selesai dari tugas belajar di luar negeri. Waktu itu baru dimulai era penelitian di UI sehingga mulai muncul beberapa penghargaan pada makalah ilmiah yang dimuat dijurnal internasional, kira2 tahun 1988. Karena itu saya dapat kesempatan untuk dipanggil kedepan oleh rektor bersama beberapa orang lain yg dianggap berprestasi, pendeknya dikasi selamat didepan orang banyak gitulah. Kemudian diundang untuk jamuan sesudah acara resmi dies. Ikutlah saya masuk memberi selamat pada Rektor sesudah barisan guru besar, lalu menikmati jamuan makan dan minum bersama para elite UI dan para undangan resmi kebanyakan para pembesar atau pejabat negeri kita saat itu masih jaman era Suharto. Seingat saya Emil Salim yang juga hadir disitu sebagai GB menjabat sebagai menteri Lingkungan Hidup. Senang juga bisa dapat kesempatan bercengkerama dengan para pejabat negeri kita yang juga orang UI dan undangan lain walaupun saya sama sekali tidak kenal dengan mereka semua secara pribadi. Tapi kelihatannya suasana sangat cair jadi tidak ada hambatan untuk berkomunikasi walau tak kenal sekalipun.
Kembali tahun 2000 saya sebagai seorang pejabat kutu kupret di Fak Teknik mendpt kesempatan bbrp kali untuk ikut pada jamuan elite UI seperti diatas, walau suasana sudah berbeda. Kalau boleh dibilang saat itu lagi jamannya reformasi setelah tumbangnya rezim suharto. Sejak th 2006 sebagai GB sayan ikut lagi dalam jamuan ini dan sekarang takterasa berarti 20 th lalu tuh telah lewat sejak pertama saya ikutan dalam jamuan semacam ini di UI dan sekarang tentu suasana sudah berubah. Semua Rektor dan Dekan relatif umurnya masih muda. BOleh dibilang begitu karena mungkin dekan FKUI saja yg umurnya lebih tua dari saya. Sedangkan semua dekan yg lain rasanya sih umurnya masih dibawah saya. UI memang sdh berganti wajah, terus terang saja saya merasa wajah sekarang ini lebih cerah daripada dulu… entah kenapa ya. Padahal dulu orang UI lebih banyak yang jadi pejabat negara daripada sekarang ini.
BTW kalau sekarang wisuda sudah diselenggarakan 3x berarti bila dilihat dari segi jumlah maka the whole sudah menjadi 3x lipat lebih besar. Menurut saya ini sudah maximum jangan digedein lagi bahkan menurut hemat saya musti dibelah dua. Misalnya itu program diploma lebih baik dipisah saja jadi mereka punya kampus dan sekolah sendiri. Kalo soal tempat gak usah pusinglah aset UI masih cukup banyak untuk bisa dibagi. Mari kita doakan agar UI bisa menjadi driving force bagi kemajuan bangsa ini.- (Ral 310808).