Kuliah bermakna

Saya sangat bersyukur telah mengambil mata kuliah etika terpuji dan mendapat bimbingan dari Prof. Ralxx karena selama mengikuti pembelajaran, saya mendapatkan banyak pencerahan sebagai seorang engineer, motivasi untuk berbuat lebih baik sebagai seorang mahasiswa, seorang rakyat Indonesia, dan sebagai calon penerus bangsa ini. Menurut saya mata kuliah ini sangat penting untuk lebih membuka mata dan hati kita bahwa keberadaan kita di dunia ini harus memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar, memberikan suatu kontribusi dan bahkan bisa membuat kehidupan orang di sekitar kita menjadi lebih baik, karena dengan itulah eksistensi dan kehidupan kita dapat bermakna.

-0-

Kuliah Etika Terpuji merupakan kuliah yang “berbeda”. Sangatlah berbeda dari kuliah pada umumnya karena pembawaan dari dosennya, yaitu Prof. Raldi. Dalam kuliah ini, mahasiswa diajak untuk memikirkan hal yang berbeda dari dunianya. Banyak hal yang dipelajari dari kuliah ini, seperti bagaimana seharusnya cara berpikir seorang enjiner, dan juga pelajaran tentang cara menghadapi kehidupan ini. Selain itu, masih banyak lagi pelajaran tentang suatu etika yang seharusnya dimiliki semua orang. Dengan materi seperti itu, seharusnya lulusan Universitas Indonesia sudah siap untuk terjun di dunia yang sesungguhnya nanti.

Opini untuk kuliah etika enjinering tidak harus dijelaskan lagi, karena semua yang saya sebutkan diatas pada THE ini merupakan opini saya terhadap kuliah Etika Terpuji. menurut saya kuliah ini sangat penting untuk mahasiswa yang masih bisa dibilang “labil” menghadapi kehidupan. Opini lainnya adalah “etika” tidak harus terpaku pada perkuliahan etika terpuji saja, tetapi seharusnya etika ini selalu diberikan dan diingatkan di semua perkuliahan. Dengan adanya sedikit pelajaran etika di setiap mata kuliah, akan membuat mahasiswa lebih siap menghadapi apa yang didepannya dengan etika sangat baik. Itu semua opini dari saya tentang mata kuliah Etika Terpuji, saya sangat bersyukur bisa mendapatkan mata kuliah ini dengan Prof. Raldi, saya juga sangat banyak berterimakasih pada Prof. Raldi.

-0-

Sebelumnya di sini saya akan memaparkan opini yang keluar dari hati nurani saya. Bukan saya tambah atau kurangi dengan unsur yang tidak jelas. Kuliah etika bersama Prof. Raldi adalah kejutan dan kebanggaan. Kenapa bisa seperi itu? Saya merasakan di hari pertama kuliah, Prof. Raldi menyuruh anak yang berasal dari daerah untuk balik ke daerah asalnya. Saya tersentak karena saya langsung teringat dengan desa saya. Saya mengingat bahwa di desa saya di sana hama menyerang tanaman padi milik warga desa dan juga keluarga saya. Saya mengingat warga di daerah saya yang kurang diberdayakan pemerintah, padahal ada BUMN Pupuk yang berwenang untuk mengembangkan pertanian. Hampir semua warga di desa saya berprofesi sebagai petani. Saya jadi punya tujuan untuk kembali ke desa saya, paling tidak saya berhasil mengembangkan salah satu potensi di desa dan Gresik.

Di kuliah selanjutnya saya begitu dimanjakan dengan isu-isu politik, isu sumber daya Indonesia, isu sosial, bahkan tentang teknopreneuship berbasis sosial. Prof. Raldi dalam tulisan blog-nya menulis tentang teknopreneuship berbasis sosial sebagai Sosio-Teknopreneurship. Bersama dosen tamu yang menjelaskan tentang Bank Sampah yang memajukan masyarkata sekitar. Beberapa kuliah tersebut membuka mata saya terhadap sekitar. Etika sendiri adalah amal perbuatan yang dicerminkan dari perbuatan kita yang bermanfaat bagi masyarakat. Etika bukan etiket. Dalam kuliah Etika saya bisa mendapatkan pelajaran paling berharga yaitu terjun ke masyarakat untuk mewawancarai langsung kaum marjinal. Saya disuruh belajar sendiri dari masyarakat kurang mampu. Jadi saya tahu apa yang bisa saya lakukan di kemudian hari untuk masyarakat tersebut dan bangsa ini. Banyak sekali momen yang tidak akan terlupakan, wawasan dan ilmu, idealisme dan pandangan dari kuliah Etika ini (begitu juga dengan kuliah Teknopreneurship bersama Prof. Raldi di semester lalu). Kuliah Etika seperti ini mungkin hanya ada satu di dunia, yaitu di kelas Prof. Raldi. Mengajarkan etika dan karakter bagi seorang manusia untuk mengerti sesama dan lingkungan. Saya tidak bosan untuk masuk kuliah pagi-pagi hari senin, karena penasaran dengan materi baru yang tentunya penuh dengan kejutan.

(Diambil dari jawaban  peserta kuliah Etika tahun 2014)